TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) terus mengalami penurunan, usai lepas dari euphoria Initial Public Offering (IPO) pekan lalu. Dalam sepekan, GoTo mengalami penurunan harga yang signifikan.
Padahal, saat awal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), 11 April 2022 lalu harga saham GoTo melesat 13,02 persen dan sempat menyentuh Rp 400 per saham di awal perdagangan. Namun demikian, sejak Selasa (19/4/2022) harga saham GoTo turun drastis lebih dari 5 persen.
Baca juga: IHSG Melemah di Penutupan Sesi I, Saham GOTO hingga MDKA Ambles
Hari ini, harga saham GoTo mengalami pelemahan 5,59 persen di posisi Rp 338 per saham. Kemarin, harga saham GoTo juga terkoreksi cukup dalam 5,2 persen di level Rp 358 per saham. Adapun volume transaksi saham GoTo hari ini mencapai 5,8 miliar saham dengan total transaksi Rp 2 triliun.
Sepanjang hari ini, GoTo ditransaksikan sebanyak 78.570 kali. Asing hari ini lakukan net buy sebesar Rp 8,3 miliar, dan dalam sepekan tercatat net buy asing sebesar Rp 56,04 miliar. Di sisi lain, meskipun harga saham GoTo menunjukkan pelemahan, namun perusahaan masih memiliki program stabilitas harga saham melalui greenshoe option.
Baca juga: Sepekan Melantai di BEI, Hari Ini Saham GOTO Ditutup Naik Tipis 2 Poin
Sebagai informasi, skema greenshoe diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.4 tentang Stabilisasi Harga Saham dalam Rangka Penawaran Umum Perdana (IPO). Aturan ini membatasi pembelian saham dalam rangka stabilisasi hanya bisa dilakukan maksimal 15 persen dari saham IPO dengan jangka waktu maksimal 30 hari.
Greenshoe adalah serangkaian mitigasi yang mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga stabilitas harga pasca IPO. Dengan skema ini, dana yang diperoleh GoTo dari penerbitan greenshoe ini akan diberikan kepada agen stabilisasi (PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia) untuk melakukan stabilisasi harga, dengan catatan apabila harga saham GoTo turun dalam 30 hari sejak saham pertama dicatatkan pada BEI.
Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengungkapkan, terlalu dini untuk mengambil kesimpulan bahwa nasib saham GoTo akan seperti Bukalapak (BUKA) yang mengalami pelemahan setelah IPO. Hal itu mengingat saham GoTo masih baru tercatat di BEI.
“Dari analisa saya pribadi, jika GoTo menyentuh level 340 dan 330, saya pikir harga saham tersebut bisa saja terjadi pull back. Paling bisa kembali lagi di level 360. Jadi di analisa teknikal ini juga mesti di-review tiap hari, bagaimana pola candle yang terbentuk. Dalam dua hari memang terbentuk pola candle biru, tapi tipis dan di bawah standar deviasi sehingga GoTo masih bearish consolidation,” kata Nafan baru–baru ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Saham GoTo Anjlok, Kembali ke Harga IPO Rp 338 Per Saham"