Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BTPN Syariah yang merupakan lembaga keuangan yang memfokuskan layanan bisnisnya pada segmen keluarga prasejahtera produktif, terus melakukan inovasi serta menjalankan pola pendekatan pendampingan yang terarah, terukur, dan berkelanjutan.
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan, seiring dengan perkembangan kebutuhan nasabah inklusi yang dilayaninya, Bank terus beradaptasi dan melakukan digitalisasi secara bertahap.
Yakni dengan melanjutkan pembangunan fondasi dasar digital untuk mewujudkan aspirasi Sharia Digital Ecosystem for Unbanked yang telah direncanakan bank beberapa tahun terakhir ini.
Baca juga: Usai Gelar RUPST, BTPN Syariah Sebar Dividen Rp475,6 Miliar
“Pengembangan teknologi ini tentunya sangat memperhatikan tingkat literasi digital masyarakat inklusi, dan menyesuaikan kebutuhan nasabah yang dinamis serta memastikan terjadinya peningkatan kesejahteraan terhadap nasabah pra dan cukup sejahtera,” ucap Fachmy di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
“Kami melihat peluang dan kesempatan untuk melayani lebih banyak lagi nasabah secara berkelanjutan, dengan melakukan berbagai inovasi memanfaatkan teknologi,” sambungnya.
Untuk mendorong kepercayaan nasabah inklusi dengan digitalisasi, Bank pun melakukan digitalisasi secara bertahap, tidak serta merta memaksakan teknologi.
Baca juga: Tahun Lalu, BTPN Syariah Kucurkan Pembiayaan Ultramikro Rp 10,44 Triliun
Hal pertama yang dilakukan Bank adalah digitalisasi proses pelayanan dan pendampingan kepada nasabah melalui para pemberdaya di lapangan.
“Bank memahami sudah ada sebagian nasabah yang nyaman dengan digitalisasi. Oleh karena itu Bank mengembangkan layanan berbasis aplikasi yang menyesuaikan kemampuan adaptasi nasabah,” papar Fachmy.
“Karenanya BTPN Syariah-pun memposisikan dirinya menjadi Adaptive Bank. Bank yang memang mengembangkan inovasinya sesuai kemampuan dan kebutuhan nasabahnya” lanjutnya.
Tidak hanya untuk nasabah pra dan cukup sejahtera, Bank juga terus melakukan penyempurnaan layanan e-channel bagi nasabah pendanaan melalui Mobile Banking untuk mengoptimalkan kemudahan bertransaksi, sekaligus berkesempatan untuk terlibat dalam memberdayakan masyarakat inklusi.
Sebagai informasi, BTPN Syariah merupakan bank di Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif yang memiliki potensi target market lebih dari 40 juta jiwa, yang biasa disebut unbankable, karena tidak memiliki catatan keuangan dan dokumentasi legal.
BTPN Syariah melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Oleh karena itu BTPN Syariah membangun sarana dan prasarana yang sangat berbeda dengan perbankan pada umumnya untuk memastikan produk dan layanan efektif serta efisien melayani segmen tersebut.