TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ratusan orang calon penumpang kapal yang akan mudik dari Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, tidak terangkut oleh kapal.
Sekitar 400-an calon penumpang itu adalah pemudik menggunakan kapal laut tujuan Pelabuhan Pare-pare, Sulawesi Selatan dari Pelabuhan Samarinda, Kamis (28/4/2022).
Calon penumpang tidak diangkut karena kapasitas kapal KM Aditya sudah penuh sehingga Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) memerintahkan kapal untuk berangkat lebih awal dari jadwal semestinya.
Baca juga: Pemudik yang Lewat Gerbang Tol Bekasi Barat 1 Mulai Mengalami Peningkatan Usai Salat Jumat
Ratusan calon penumpang yang tidak diangkut kapal KM Aditya di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur akan diberangkatkan hari ini.
Kasubag Tata Usaha Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda Zulqadri Edy mengatakan, pihaknya memastikan siang nanti masalah ini akan selesai.
Sebab, pihaknya telah menyiapkan armada tambahan untuk menampung ratusan calon penumpang untuk diberangkatkan ke Pelabuhan Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Masuki Usia Kehamilan 4 Bulan, Zaskia Gotik Tetap akan Mudik ke Kampung Halaman Suami di Balikpapan
"Kami pastikan clear hari ini. Sekitar jam 2 siang sudah clear," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/4/2022).
Dia menjelaskan, saat ini kapal tambahan tersebut sedang proses sandar di Pelabuhan Samarinda dan membutuhkan proses sekitar 20 menit untuk sandar.
Diperkirakan kapal akan diberangkatkan sekitar 2-3 jam kemudian karena perlu untuk dipersiapkan terlebih dahulu.
"Mungkin 20 menit mendatang kapal sudah akan bersandar di pelabuhan. Nanti prepare kapal dulu, kemudian kami siap untuk embarkasi," ucapnya.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan. Kini mulai dari Pelindo hingga Kepolisian Resor telah bersiaga di dermaga.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pemudik di Pantura Subang, Innova Ditabrak Belakang Bus Lalu Kabur, 2 Tewas
"Kita sudah full tim di pelabuhan," kata dia.
Berdasarkan catatan Kamis (28/4/2022) pukul 8 pagi, terdapat 400 calon penumpang tidak diberangkatkan dengan KM Aditya di mana sekitar 250 penumpang sudah memiliki tiket sedangkan sisanya tidak memiliki tiket.
Calon penumpang tersebut tidak diberangkatkan karena kapal sudah melebihi kapasitas angkut sehingga kapal diberangkatkan lebih cepat dari jadwal.
Adapun kapasitas KM Aditya yang dimiliki PT Afta Trans Mandiri ini sebesar 1.800 penumpang.
"Kalau kapal ditahan lebih lama, potensinya semakin parah nanti. Ada banyak orang berjejal di atas kapal," tuturnya.
Zulqadri Edy mengungkapkan, calon penumpang tidak diangkut karena kapasitas kapal KM Aditya sudah penuh sehingga KSOP memerintahkan kapal untuk berangkat lebih awal dari jadwal semestinya.
"Informasinya itu karena lonjakan penumpang jadi untuk menghindarkan kelebihan kapasitas," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/4/2022).
Sebelumnya regulator telah memberitahu operator kapal untuk tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas kapal.
Apabila masih tetap nekat, maka konsekuensinya penumpang akan diturunkan sebelum kapal diberangkatkan.
Oleh karena itu sebut dia, seharusnya operator kapal sudah mengetahui konsekuensinya dan memberitahukan ke calon penumpang bahwa kapal tidak dapat mengangkut penumpang karena kapasitas sudah penuh.
"Harusnya operator (beritahu penumpang). Komitmen kita (dengan operator) dari awal tidak boleh ada kapal yang mengangkut melebihi kapasitas angkut," ucapnya.
Berdasarkan data yang dia miliki, KM Aditya ini berkapasitas 1.800 penumpang dan operator kapal ini adalah PT Afta Trans Mandiri.
Pada jam 8 pagi kemarin tercatat ada 400 calon penumpang yang tidak diberangkatkan sesuai jadwal.
Sekitar 250 penumpang sudah memiliki tiket dan sisanya tidak ada tiket.
Pihaknya memerintahkan kapal untuk berangkat lebih awal dari jadwal yang sudah ditetapkan agar dapat meminimalkan kepadatan di atas kapal.
"Perkembangan jumlah penumpang di atas kapal mereka report ke kami, di kami clear dan kami cek apakah memang sudah seperti itu. Jam 7 pagi kami minta dia keluar dan kami verifikasi kembali. Jam 8 kami minta kapal berangkat meninggalkan pelabuhan," kata dia.
Dikutip dari Tribun Kaltim, KM Aditya seharusnya berangkat Kamis pagi dan menjadi kapal penumpang terakhir yang berangkat dari Pelabuhan Samarinda tujuan Pare-Pare dalam puncak mudik lebaran 2022.
Namun di luar dugaan, terlihat ratusan penumpang masih memadati pelabuhan yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kota Samarinda ini.
Rata-rata para penumpang tersebut mengaku sudah membeli tiket dari jauh-jauh hari sebelumnya.
"Tapi tidak dapat tempat. Padahal saya sudah di sini (Pelabuhan Samarinda) dari subuh tadi. Tapi enggak boleh naik lagi," ucap Randy (40) salah seorang penumpang yang mengaku dari Melak, Kabupaten Kutai Barat.
Randy dan seorang rekannya mengaku telah membeli tiket sedari hari Minggu (17/4) lalu namun tidak mendapat informasi jika kapal akan berangkat lebih dulu. (Tribun Kaltim/Kompas.com/Isna Rifka Sri Rahayu)