Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah hingga minus 4,4 persen pada perdagangan kemarin menuju level 6.909.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, ada peluang IHSG lanjutkan koreksi, bahkan hingga terkena penghentian perdagangan sementara atau trading halt karena minus 5 persen.
"Kemungkinan itu selalu ada. Namun, melihat data fundamental ekonomi Indonesia yang begitu luar biasa, seharusnya hal ini dapat mencegah potensi trading halt untuk terjadi," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, ditulis Selasa (10/5/2022).
Baca juga: IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran, Saham-saham Bank Besar Juga Ambrol
Kendati demikian, dia memperkirakan IHSG tetap bisa kembali menguat ke level 7.000 lagi didorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,01 persen kuartal I 2022.
"Mungkin saja, karena peluang penguatan IHSG terbuka lebar, didukung oleh fundamental ekonomi solid, dan kondisi fiskal yang kuat. Kalaupun ada potensi koreksi, mungkin akan terjadi secara jangka pendek," kata Nico.
Baca juga: IHSG Anjlok, Investor Lokal Dinilai Tak Mampu Menahan Aksi Jual Asing
Di sisi lain, dia menambahkan, hanya ada sedikit sektor saham yang masih bisa dalam zona positif di tengah kenaikan suku bunga bank sentral beberap negara.
"Perbankan tentu menjadi salah satu sektor yang mendapatkan keuntungan," pungkasnya.