Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) terus menggenjot produksi cetakan sarung tangan, di mana saat ini mengklaim menguasai 40 persen pasar dunia.
Direktur Utama MARK Ridwan Goh mengatakan, cetakan sarung tangan yang diproduksi perseroan bisa digunakan untuk mencetak sarung tangan karet, nitril, household, tapi tidak mencetak sarung tangan plastik.
“Perseroan merupakan produsen cetakan sarung tangan nitril terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 16,8 juta buah per tahun. Perseroan menguasai pangsa pasar cetakan sarung tangan nitril global hingga 40 persen,” ujar Ridwan yang ditulis Rabu (11/5/2022).
Meski pandemi Covid-19 mulai terkendali secara nasional dan global, kata Ridwan, permintaan sarung tangan karet diperkirakan akan berlanjut hingga 2022.
Data asosiasi produsen sarung tangan karet dari Malaysia mengungkapkan, pertumbuhan permintaan sarung tangan karet berkisar 15 persen hingga 20 persen hingga tahun 2022, di mana kondisi tersebut akan berimbas positif terhadap Mark Dynamics.
Baca juga: Jadi Emiten ke 16, Saham Teladan Prima Agro Listing Perdana di BEI
Menurutnya, naiknya permintaan pasar maka perseroan berupaya meningkatkan kapasitas produksinya dengan adanya operasional pabrik baru kedua di Desa Dalu, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara dengan kapasitas produksi mencapai 2 juta pcs per bulan pada akhir 2021.
Baca juga: Rugi Bersih Turun Signifikan, Kinerja BNC Membaik di Kuartal I 2022
Produk andalan Mark Dynamics di antaranya, Examination Former yang merupakan cetakan sarung tangan keramik untuk memproduksi sarung tangan berbahan latex maupun nitril.
Surgical Former, cetakan sarung tangan keramik untuk memproduksi sarung tangan surgical yang lebih fleksibel.
Baca juga: Laba Bersih Mitratel Tumbuh 34 Persen Jadi Rp 459 Miliar
Household Former sebagai etakan sarung tangan keramik untuk memproduksi sarung tangan untuk keperluan rumah tangga.
Custom Made Former dibuat mengikuti permintaan konsumen untuk sarung tangan tertentu. Kemudian produk Industrial Former untuk memproduksi sarung tangan dengan kebutuhan industrial yang berat.
Untuk kinerja keuangan sampai akhir 2021, perseroan memproyeksikan mencatat peningkatan penjualan 111,08 persen dibanding 2020 yaitu menjadi sekitar Rp 1,143 triliun dan kenaikan laba bersih sebesar 171,9 persen atau sekitar Rp392 miliar.
Analis Btrade, Andhika Cipta Labora mengatakan, MARK merupakan satu-satunya perusahaan cetakan sarung tangan di Indonesia dan telah melakukan perluasan bisnis dengan pabrik barunya.
Ini nantinya akan memiliki produksi yang lebih besar dan dominan diekspor maka itu menjadi sentimen yang sangat positif bagi MARK.
Ia memperkirakan, saham MARK untuk jangka menengah di targetkan bakal mencapai level 1.300 per saham. Namun, seharusnya bisa lebih tinggi jika capaian kinerja di kuartal I 2022 tetap berada di jalur positif.