Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL – Komisi Eropa telah mengucurkan dana talangan sebesar 220 miliar dolar AS untuk sejumlah negara anggota Uni Eropa (UE) demi mempercepat transisinya energi hijau sekaligus demi mengakhiri ketergantungannya pada bahan bakar fosil minyak dan gas yang selama ini diimpor dari Rusia.
Dana tersebut disuntikkan UE agar pembangunan energi terbarukan di Eropa bisa segera rampung dalam lima tahun kedepan.
Dengan langkah ini Eropa akan lebih mandiri dan tidak mengandalkan sumber energi dari Rusia, mengingat beberapa minggu terakhir UE telah mengembargo energi Rusia, sebagai bentuk protes atas invasi yang dilakukan Putin terhadap Ukraina.
"Kami membawa ambisi kami ke tingkat lain untuk memastikan bahwa kami menjadi independen dari bahan bakar fosil Rusia secepat mungkin," kata Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula Von der Leyen, pada Rabu (18/5/2022).
Dilansir dari Aljazeera, dana yang disuntikan UE akan digunakan untuk menambah investasi energi di tahun 2027.
Baca juga: Uni Eropa Masih Gagal Sepakat Embargo Total Migas Rusia
Von der Leyen merinci total dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun infrastruktur gas sebesar 10 miliar dolar AS, dan infrastruktur minyak 2,1 miliar dolar AS.
Sementara 90 miliar dolar AS akan digunakan untuk membiayai energi terbarukan, 28 miliar dolar AS untuk infrastruktur hidrogen, 30 miliar dolar AS untuk jaringan listrik serta 59 miliar dolar AS untuk penghematan energi dan membangun pompa panas.
Baca juga: Embargo Impor Migas Rusia, Uni Eropa Hancurkan Ekonomi Mereka Sendiri
Dengan kebijakan baru ini setidaknya UE telah memotong ekspor energi Rusia, diantaranya 40 persen untuk komoditi gas serta 27 persen untuk produk minyak mentah.
“RePowerEU akan membantu kami menghemat lebih banyak energi, mempercepat penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, dan yang terpenting, memulai investasi dalam skala baru,” kata von der Leyen.
Baca juga: Jual Migas Pakai Rubel, Mata Uang Rusia Kini Kembali Perkasa
Von Der Leyen menyebut, energi terbarukan ini tidak akan diproduksi oleh Eropa melainkan akan diimpor dari wilayah Tengah dan Timur seperti Mesir, Israel, Kanada dan Aljazair.
Dengan begini UE bisa menggantikan 155 miliar meter kubik (4.061cu kaki) gas alam yang dibeli Eropa dari Moskow setiap tahun. Serta mempercepat pemenuhan energi terbarukan menjadi 1.236 gigawatt (GW).