Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) berencana mendirikan tiga pabrik kelapa sawit pada 2022 ini.
Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung mengatakan pabrik-pabrik tersebut nantinya bakal terintegrasi ke minyak goreng sawit.
Adapun pembangunan pabrik kelapa sawit itu rencananya akan dilakukan di tiga provinsi, yakni Papua Barat, Kalimantan Barat dan Banten.
Baca juga: Asosiasi Petani Sawit Senang, Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
“Jadi 3 pabrik tersebut adalah tiga pabrik yang kami akan bangun di 2022 ini,” kata Gulat Manurung saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (20/5/2022).
“Rencana pabrik kelapa sawit tersebut akan kami lokasikan di Papua Barat, Kalimantan Barat dan Banten,” ujarnya menambahkan.
Kata dia, pabrik kelapa sawit ini akan menjadi rantai pasok biodisel ke Pertamina. Kemudian pabrik MGS nya akan fokus melayani domestik serta akan menjadi penyeimbang dengan korporasi.
Ia pun menargetkan setidaknya dengan kehadiran tiga pabrik kelapa sawit tersebut dapat memenuhi 5 hingga 10 persen kebutuhan minyak goreng nasional.
“Rencana kami pasokannya adalah untuk domestik, bukan untuk internasional. Ya paling tidak 5 sampai 10 persen kebutuhan minyak goreng itu kedepannya bisa terpenuhi dari pabrik yang tiga ini,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan progres pembangunan ketiga pabrik kelapa sawit tersebut. Gulat mengatakan pabrik yang bakal dibangun di Papua Barat lebih siap dibandingkan dua pabrik lainnya.
Bahkan pabrik kelapa sawit yang akan dibangun di pulau paling timur itu sudah melakukan tahapan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
Baca juga: Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO, Ikappi Kecewa, GAPKI Sampaikan Apresiasi
“Karena sejak tahun 2019 mereka sudah menyiapkan segala sesuatunya,” ujar Gulat.
Sementara untuk Provinsi Kalimantan Barat nantinya akan dibangun di Kabupaten Sanggau. Dia menjelaskan alasan pembangunan pabrik kelapa sawit di lokasi tersebut.
Kata Gulat, di sana ada sekitar 250 ribu hektar kebun sawit. Namun, sambung dia, tidak ada satupun pabrik kelapa sawit baik dari swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terlebih lagi milik petani.
“Untuk itu sangat perlu di sana dibangun pabrik kelapa sawit,” tuturnya.
Kemudian lokasi ketiga adalah di Banten. Gulat menjelaskan alasan pihaknya bakal membangun pabrik kelapa sawit di provinsi paling barat di Pulau Jawa itu.
Menurut dia, para distributor kekurangan bahan baku minyak sawit, sehingga dinilai perlu membangun PKS di sana.
“Dengan adanya pabrik kelapa sawit yang terintegrasi dengan pabrik minyak goreng tentu akan bisa men-suplai untuk wilayah, paling tidak, banten dan sekitarnya,” ucap dia.
Lebih jauh Gulat menyebutkan, pihaknya telah melakukan permohonan pembangunan pabrik kelapa sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepapa Sawit (BPDPKS) sejak 2019, dengan jumlah total sebanyak 10 pabrik kelapa sawit.
“Tapi yang disetujui baru tiga, itu pun sudah Alhamdulillah,” kata Gulat Manurung. “Ya mungkin itu efek daripada kejadian 4 bulan terakhir.”
“Kejadian itu juga telah menyadarkan semua bahwa pabrik kelapa sawit dan pabrik minyak goreng itu harus menyebar rata dan harus dimiliki oleh petani-petani kelapa sawit yang terintegrasi tentunya.”