TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak developer lokal di Indonesia yang membangun proyek yang didasari oleh teknologi blockchain. Hal ini untuk menyambut kesiapan perekonomian terutama di sektor industri digital.
Pada prinsipnya blockchain diciptakan untuk melengkapi sistem perekonomian sehingga industri bisa lebih efisien, lebih mudah digunakan dan juga lebih transparan.
Ini juga ditandai dengan minat masyarakat Indonesia pada pertumbuhan investasi aset kripto yang meningkat dengan pesat belakangan ini. Tetapi, nyatanya masih banyak orang yang belum mengenal teknologi di belakangnya yang mensupport transaksi aset kripto, yaitu teknologi blockchain.
Padahal, sudah Ada program studi seputar blockchain. Bahkan menurut data dari LinkedIn di tahun 2020, blockchain menduduki puncak daftar hard skill yang paling dibutuhkan sekarang ini.
CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa teknologi blockchain memiliki penerapan yang luas dan peran yang sangat penting khususnya di masa industri 4.0 seperti ini. Menurutnya, era industri 4.0 adalah era yang didirikan melalui integrasi antar teknologi dan sangat mengedepankan transparansi.
“Blockchain merupakan sebuah buku besar yang mana didalamnya terdapat catatan historis sebuah data dan bersifat transparan. Dengan adanya teknologi blockchain bukan tidak mungkin ini bisa turut memajukan industri di Indonesia," ujar Oscar.
Baca juga: CoinEx Kenalkan Platform Penyokong Proyek Blockchain
"Sifatnya yang bisa diterapkan di banyak sektor, aman karena memiliki proteksi yang tinggi dan sistem yang immutable (tetap dan tidak bisa diubah), efisien karena sistemnya yang terdesentralisasi, transparan, serta traceable dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” jelas Oscar.
Teknologi blockchain memiliki beberapa use case yang bisa digunakan diberbagai macam industri.
Baca juga: NUS Computing dan TZ Apac Kenalkan Platform Blockchain dan Komputasi Cloud Sejak Dini
Misalnya, dalam industri perbankan yang bisa diterapkan untuk transaksi perbankan antar negara sehingga bisa lebih efisien dan murah, sektor pemerintahan untuk digitalisasi pencatatan dokumen kependudukan atau pencatatan bukti kepemilikan tanah dan properti.
“Tidak hanya itu, blockchain juga bisa diterapkan untuk sektor IoT seperti mobil self driving, sektor kesehatan untuk pencatatan rekam medis pasien sehingga ketika pasien berobat di rumah sakit yang berbeda, datanya bisa tercatat karena sistem blockchain yang terdesentralisasi ataupun sektor seni dalam bentuk NFT,” jelas Oscar.
Baca juga: Teknologi Blockchain Jadi Tren Baru untuk Berdonasi
Melihat sifat teknologi blockhain yang terdesentralisasi, konsep web 3.0 pun sama sama mengedepankan transparansi dan desentralisasi.
"Web 3.0 sendiri merupakan kemajuan internet dimana di masa yang akan datang situs web dapat memproses informasi dengan lebih mandiri, dan transparan juga terintegrasi antar satu dengan yang lainnya," jelas Oscar.
Oscar pun menambahkan bahwa Web 3.0 ini sering disebut sebagai era read, write, and own dimana para pengguna dapat terlibat secara langsung dalam kepemilikan suatu asset, serta dapat memiliki kontrol yang lebih besar.
Menurutnya, hal ini tentu berbeda dengan sistem Web 2.0 (yang disebut sebagai era read and write) dimana Orang hanya dapat mengonsumsi, memproduksi, Dan membagikan suatu konten pada suatu platform.
Meskipun Oscar merasa teknologi blockchain ini merupakan teknologi yang dirasa sangat memberikan manfaat, namun masih ada beberapa hambatan yang dirasa harus diselesaikan terlebih dahulu. PR utama bagi pelaku industri yang berkecimpung di blockchain adalah permasalahan edukasi dan literasi.
“Orang orang masih lebih sering mendengar kripto dibanding blockchain. Kedua istilah tersebut memang sangat berhubungan satu dengan yang lain, namun jelas berbeda. Ini merupakan tantangan bagaimana kami bisa mengedukasi hal ini kepada khalayak dengan bahasa yang sesederhana mungkin dan sesering mungkin,a' ungkapnya.
"Karena, jika masyarakat makin mengenal teknologi blockchain, saya yakin masyarakat akan semakin terbuka terhadap teknologi ini karena melihat sifat serta kelebihannya yang banyak memberikan benefit,” lanjut Oscar Darmawan.
Indodax saat ini memperdagangkan 200 lebih aset kripto untuk 5.3 juta member dengan transaksi mulai dari harga 10 ribu rupiah.
Laporan Noverius Laoli | Sumber: Kontan