Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji menilai adanya peluang keuntungan dari berinvestasi di emiten perkebunan sawit tahun ini.
Menurutnya, selisih keuntungan harga saham tersebut bisa membuat investor melawan kenaikan harga minyak goreng yang cukup signifikan.
"Investor bisa dapat keuntungan selisih harga saham emiten sawit untuk kegiatan konsumsi, termasuk memenuhi kebutuhan terhadap kenaikan harga minyak goreng," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (30/5/2022).
Baca juga: Selesaikan Persoalan Minyak Goreng, Luhut akan Audit Seluruh Perusahaan Kelapa Sawit
Nafan mencontohkan, dua harga saham emiten sawit masih berpeluang naik, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
"Apalagi AALI miliki jumlah tandan buah segar lebih tinggi dari emiten lainnya. Target jangka panjang AALI Rp 14.500 dan LSIP Rp 1.900 per saham," katanya.
Menurut dia, kinerja emiten sawit dari tahun ke tahun juga cukup progesif, sehingga wajar saja termasuk pilihan utama dalam berinvestasi.
Baca juga: Pimpinan Komisi IV DPR Dorong Transparansi Dana Sawit di BPDPKS
"Kalau lihat target harga tersebut, investor bisa dapat gain. Menurut saya, investasi jangka panjang di emiten CPO yakni AALI dan LSIP termasuk utama, itu merupakan emiten yang dicermati," pungkas Nafan.