News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenperin Gandeng Badan Kerjasama Internasional Jepang Dorong Pertumbuhan Otomotif

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pegunjung melihat-lihat kendaraan roda empat yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2022). IIMS Hybrid 2022 diikuti oleh 12 brand kendaraan roda empat, seperti Toyota, Honda, BMW, Chery, DFSK, HyMitsubishi, Suzuki, dan Wuling. Selain itu, ada importir umum Prestige Motorcars yang akan menghadirkan mobil listrik Tesla. Ajang pameran otomotif ini ditargetkan mampu meraup jumlah transaksi yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerjasama Internasional Jepang untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia.

Kerja sama akan berlangsung mulai 2022-2025 melalui Program Pembangunan Industri Otomotif, dengan tiga pilot proyek yang akan dilakukan sebagai implementasi dari program kerja sama tersebut.

Ketiganya adalah program matching hub, program pendampingan RnDnD, serta program pengembangan strategi ekspor untuk industri otomotif Indonesia.

Riset dan kajian adalah modal yang penting bagi penyusunan kebijakan pengembangan industri otomotif.

Baca juga: Mitsubishi Motors Gandeng Lima Merek Otomotif Jepang di Bali, Sediakan Mobilitas Kendaraan Listrik

"Kami sangat mengapresiasi kajian mendalam oleh JICA yang dibutuhkan oleh sektor otomotif. Kami sangat berterima kasih kepada JICA yang melaksanakan kajian-kajian untuk mengambil kebijakan yang terbaik," tutur Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kemenperin Taufiek Bawazier, akhir pekan lalu.

Dirjen Ilmate menjelaskan, proyek tersebut berkaitan dengan kebijakan pengembangan sektor otomotif yang ditempuh pemerintah, misalnya Super Deduction Tax 300 persen bagi industri manufaktur yang berinvestasi dalam hal riset dan pengembangan (RnD).

Project yang pertama adalah implementasi digitalisasi melalui matching hub badan usaha komponen dan system integrator yang bertujuan untuk meningkatkan proses produksi dan manajemen pabrik pada industri otomotif lokal.

Proyek kedua merupakan pendampingan research, development and design (RnDnD) untuk pemanfaatan insentif Super Deduction Tax sesuai PMK 153/2020.

Baca juga: Honda Brio Virtual Modification Kembali Digelar, Tantang Kreativitas Pecinta Otomotif

Project ini akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan pedoman pelaksanaan RnDmD agar dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak badan usaha.

Sasaran partisipan project ini adalah industri yang tengah melakukan atau berminat mengembangkan teknologi, berinovasi dalam proses desain dan kegiatan RnDnD lainnya," ungkap Perwakilan JICA Tomoyuki Yamada.

Sementara project ketiga adalah pengembangan strategi ekspor yang dilaksanakan dalam bentuk penelitian-penelitian terkait struktur pasar, standar keamanan, keberterimaan produk, kapasitas produksi, regulasi, sistem pajak dan praktik bisnis industri otomotif di Indonesia.

Hal ini akan dibuat suatu rumusan strategi ekspor terbaik yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan industi otomotif nasional.

Yamada menyampaikan, tiga pilot project kerjasama Kemenperin-JICA akan dilakukan secara simultan dalam periode 2022-2025 oleh tiga working group.

"Tim JICA juga menyampaikan output yang ditargetkan, detail timeline per working group, serta stakeholder-stakeholder yang diharapkan berpartisipasi untuk menyukseskan program kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan JICA ini," imbuh Yamada.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini