Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong inovasi baru di bidang energi baru dan terbarukan (EBT), salah satunya melalui pengembangan startup di bidang tersebut.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, pengembangan perusahaan rintisan diharapkan mendongkrak kapabilitas sumber daya manusia dan meningkatkan investasi di sektor tersebut.
Terbaru, Kementerian ESDM mendukung adanya Festival Renewable Energy [RE]Spark Clean Energy.
Acara ini diselenggarakan untuk mendukung dan mempercepat adopsi energi terbarukan dan inovasi ramah lingkungan, melalui sejumlah rangkaian kegiatan.
Baca juga: Temui 2 Perusahaan Jerman, Menteri ESDM Bahas Peningkatan Investasi Transisi Energi Terbarukan
Contohnya seperti Hackathon atau ajang kompetisi pengembangan inovasi dan bisnis startup dalam menemukan solusi permasalahan iklim.
Kemudian terdapat pula pameran startup yang memamerkan inovasi atau produknya.
Hingga adanya kegiatan Investment Speed Dating, atau sesi mempertemukan startup dengan calon investor.
Baca juga: Kementerian ESDM Evaluasi Pelaksanaan PLTS Atap Tidak Harus Merevisi Peraturan Menteri
"Kami mendukung adanya kerja sama antarstakeholder dalam memberikan fasilitas (pengembangan) startup di bidang energi terbarukan seperti program inkubasi startup hingga wadah pertemuan dengan para investor," kata Dadan dalam keterangannya, Jumat (3/6/2022).
"Ini akan menjadi ruang tumbuh bagi para inovator muda yang sedang mengembangkan startup EBT di Indonesia," jelasnya.
Menurut Dadan, peran lain yang disumbangkan startup bagi pengembangan EBT adalah mengisi kekosongan lapangan kerja akibat adanya penurunan industri ekstraktif serta menciptakan lapangan kerja padat karya.
Baca juga: Surya Paloh Sebut Erick Thohir The Rising Star, Pengamat: Sinyal Dukungan NasDem di Pilpres 2024
"Inovasi ini sekaligus memberikan manfaat langsung ke masyarakat," ungkapnya.
Latar belakang program tersebut didasari atas melimpahnya sumber EBT di Indonesia yang belum dioptimalkan secara maksimal.
"Indonesia punya lebih dari cukup sumber energi terbarukan, potensinya lima kali lebih besar dari yang akan kita gunakan di 2060, sumber dayanya bervariasi," pungkas Dadan.
Sebagai tambahan informasi, [RE]Spark membuka kesempatan bagi para inovator dan startup memamerkan produk, layanan dan karya mereka dalam proses dekarbonisasi dan menuju transisi 100 persen untuk 100 persen energi bersih Indonesia, termasuk target nol emisi karbon.
Ada lebih dari 30 inovator dan startup energi terbarukan dari berbagai bidang, seperti energi bersih, e-mobility, akses energi, digitalisasi energi, customer experience, dan inovasi model bisnis.