News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Goreng

Luhut Beberkan Persoalan Terkini Harga Minyak Goreng Curah yang Masih Tinggi di Beberapa Wilayah

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat menyampaikan update terkait ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng curah secara daring melalui akun YouTube resmi Kemenko Marves, Minggu (5/6/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator Penanggulangan Minyak Goreng, Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan beberapa temuan timnya di lapangan terkait kelangkaan dan harga minyak goreng curah.

"Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan tim secara mendalam kami sepakat dan menyimpulkan bahwa realisasi distribusi di lapangan merupakan kunci pengendalian harga yang baik," kata Menko Luhut saat menyampaikan update terkait ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng secara daring, Minggu (5/6/2022).

Dirinya mencotohkan temuan tim saat menjangkau sejumlah pasar di beberapa wilayah atau daerah.

Untuk wilayah Banten dan Jawa Tengah, Luhut memastikan  harga minyak goreng curah sudah mendekati harga eceran tertinggi (HET).

"Hal ini terjadi karena distribusi dari produsen ke distributor besar 1 atau D1 menuju distributor 2 atau D2 hingga pengecer, telah berjalan lancar," ujar Luhut.

Baca juga: Pemerintah Buru Distributor Minyak Goreng Nakal, Luhut Ungkap Sejumlah Kasus

Hal sebaliknya malah terjadi di Jakarta.

Luhut mengatakan timnya  mendapati masih banyak pengecer yang menjual minyak goreng curah relatif dengan harga yang melampaui HET.

Adapun HET yang ditentukan oleh pemerintah untuk minyak goreng curah yakni Rp14.000 hingga 15.000 rupiah.

Kondisi tersebut diyakinkan Luhut terjadi karena rasio barang yang diterima hingga tingkat pengecer menurun drastis.

Parahnya, kondisi ini juga turut diyakini ada permainan oknum yang tidak bertanggunghawab.

"Hal ini mengidentifikasi kan ada barang yang ditimbun dan didistribusikan di luar wilayah titik distribusi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Dan ini sekarang kita kejar sambil tetap kesediaan minyak goreng itu kami dorong ke lapangan," tutur Luhut.

Kejanggalan lainnya juga didapati oleh pihaknya.

Hal itu terjadi di Jawa Barat.

Berdasarkan temuan tim yang diturunkan, kata Luhut, jika melihat data terkesan tidak masalah di sisi distribusi cukup aman.

Namun harga yang didapati di lapangan masih tinggi.

Setelah ditelaah ternyata  ditemukan indikasi praktik monopoli di lingkup distributor.

"Terdapat indikasi praktik monopoli meski barang telah didistribusi ke pengecer perusahan-perusahan di D2 ini ternyata dimiliki oleh satu orang saja ini yang tadi saya katakan monopoli," ucap Luhut.

"Praktik monopoli ini membuat pasokan dan harga rentan untuk dimanipulasi sehingga realisasi harga di masyarakat masih tinggi ini beratahap mulai kita tindak sudah mulai kita lihat indikasi terus membaik," tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan saat ini selain kembali membuka keran eskpor minyak goreng pemerintah juga telah membuat kebijakan baru.

Adapun kebijakan yang dimaksud yakni dengan merubah ketersediaan minyak goreng yang tadinya berbasis subsidi menjadi berbasis pemenuhan pasar domestik.

"Selain menjalankan pembukaan keran ekspor pemerintah juga secara resmi mengubah kebijakan minyak goreng curah yang tadinya berbasis subsidi menjadi berbasis pemenuhan pasar domestik (DMO)," kata Menko Luhut saat menyampaikan update ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng, secara daring, Minggu (5/6/2022).

Tak hanya memastikan minyak goreng saat ini terpenuhi di pasar-pasar domestik, Luhut juga memastikan kalau harga yang dipatok pemerintah sesuai pada harga eceran tertinggi (HET).

Kebijakan itu dilakukan pemerintah kata Luhut guna memastikan agar ketersediaan minyak goreng dan harga yang terjangkau dapat terpenuhi untuk masyarakat

"Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng domestik pada harga yang terjangkau selepas larangan ekspor ini dicabut," tutur Luhut.

Dengan adanya kebijakan tersebut, pemerintah kata Luhut meminta agar masyarakat tak perlu cemas atau khawatir ketersediaan minyak goreng akan kembali langka.

Dirinya memastikan hal tersebut tidak akan terjadi, bahkan terkait harga juga sudah ditetapkan pada HET yang diatur oleh pemerintah.

"Dengan kebijakan ini, pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak panik, tidak perlu galau, atau khawatir pasokan domestik akan berkurang atau harga meningkat, ini kami pastikan tidak akan terjadi," tegas Luhut.

Hal itu bisa dipastikan Luhut, sebab pemerintah telah menetapkan jumlah DMO per 1 Juni adalah 300 ribu ton minyak goreng.

Terkait harga yang disarankan di pasaran untuk minyak goreng curah yakni sekitar Rp14.000 hingga Rp15.000 perliter.

"Jumlah (DMO) ini lebih tinggi 50 persen dibandingkan dengan kebutuhan domestik kita hal ini dilakukan untuk membanjiri pasar domestik hingga dapat memudahkan masyarakat dalam mencari minyak goreng curah dengan HET 14.000 atau mungkin 15.000 sekian," ucap Luhut.

Di akhir, politisi yang dikenal sebagai menteri segala urusan itu memastikan kalau pemerintah akan menyalurkan minyak goreng curah dengan HET yang disarankan ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh program tersebut dengan baik.

Untuk kompensasi penambahan biaya angkut, pemerintah juga kata dia, akan memberikan kompensasi penambahan angka pengalih biaya ekspor.

"Melalui mekanisme ini Pemerintah berharap program minyak goreng curah untuk rakyat bisa terjangkau di seluruh wilayah Indonesia di seluruh pelosok tanah air karena akan kita berikan pengalihnya itu sesuai dengan jauhnya atau ongkos transportasi tadi," tukas menteri dari partai Golkar itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini