News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Atasi Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Menhub Usul Kepala Daerah Lakukan Blocking Seat

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana keberangkatan penumpang penerbangan domestik di Terminal 3, Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (8/3/2022). WARTA KOTA/NUR ICHSAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menggandeng pemerintah daerah dan maskapai untuk melakukan 'block seat' atau sistem pemesanan tiket terlebih dahulu sehingga tingkat okupansi menjadi maksimal dan penjualan tiket pesawat meningkat.

Budi Karya Sumadi mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat harga tiket pesawat melambung, yakni jumlah pesawat yang terbatas dan kenaikan harga avtur, sehingga menyebabkan kerugian bagi maskapai penerbangan Tanah Air.

Karena itu, Kementerian Perhubungan ingin memaksimalkan okupansi maskapai penerbangan yang saat ini dinilai masih rendah. Menurut Budi Karya, beberapa tempat okupansinya masih di bawah 50 persen.

"Dengan begitu perusahaan penerbangan rugi, karena itu kita kerja sama dengan Pemda untuk memberikan suatu sharing dengan block seat, sehingga minimal jumlah dari penjualan itu 60 persen," ujar Budi Karya usai rapat kerja bersama Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Jika penjualan tiket di atas 60 persen, ucap Budi Karya, maka tingkat kemungkinan mereka akan tetap eksis dengan tarif yang lebih terjangkau bisa terjadi.

Baca juga: Anggota Komisi V DPR Cecar Kementerian Perhubungan Soal Harga Tiket Pesawat Mahal

"Jadi kita upayakan beberapa tempat seperti di Toraja, Silampari," tutur Budi Karya.

Dengan kebijakan 'block seat' atau sistem pemesanan tiket terlebih dulu ke pihak maskapai, okupansi pesawat bisa menjadi di atas 60 persen.

Dia mengatakan, akan mengumpulkan para bupati-bupati di beberapa daerah untuk membicarakan mengenai Pemda akan menanggung sistem 'block seat' tersebut agar tiket pesawat bisa segera normal kembali.

Baca juga: Ini Strategi Citilink Gaet Penumpang Disaat Harga Tiket Pesawat Melambung Tinggi

"'Block seat' sebenarnya akan dipakai oleh pegawai Pemda atau relasi dan sebagainya. Nah kalau ada satu tingkat kepastian okupansi itu tercapai, maka tarif dari angkutan udara itu bisa lebih terjangkau," kata Budi Karya.

Dicecar DPR

Komisi V DPR RI mencecar Kementerian Perhubungan(Kemenhub) soal harga tiket pesawat mahal. Disampaikan saat rapat kerja antara Komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan di DPR, Jakarta.

Anggota Komisi V DPR Irwan berujar, harga tiket pesawat rute domestik dan rute internasional sama mahalnya. Menurut Irwan, harga tiket saat ini menyulitkan masyarakat yang memilih pesawat sebagai moda transportasi.

Irwan mencontohkan, harga tiket dari Kalimantan Timur (Kaltim) ke Yogyakarta mencapai Rp 2,5 juta. Belum lagi, jika masyarakat ingin berwisata ke Candi Borobudur, yang direncanakan akan ada kenaikan tiket naik candi.

“Misalnya, Kaltim ke Yogya itu Rp2,5 juta. Kemudian masuk Borobudur Rp750.000, tambah berat masyarakat,” tutur Irwan.

Irwan menuturkan, sebelum mudik harga tiket pesawat mahal di sejumlah provinsi. Namun, setelah mudik tiket pesawat tinggi hampir merata.

Dia meminta Kementerian Perhubungan mengevaluasi kebijakan. "Secara dampak kebijakan untuk tarif batas atasnya banyak yang dilanggar oleh maskapai," ucap Irwan.(Tribun Network/nis/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini