Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI - Kazakhstan mengapresiasi hubungan ekonomi dan politik Indonesia - Kazakhstan yang telah terjalin erat selama 29 tahun.
Namun, kerja sama yang baik antara Kazakhstan dan Indonesia ini dinilai belum tereksplorasi sepenuhnya. Hal ini diungkapkan Ketua Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI - Kazakhstan I Wayan Sudirta usai melakukan Courtesy Call dengan Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov.
"Kerja sama yang terjalin saat ini sudah bagus namun belum memuaskan. Karena itu, kita ingin menjalin serta mempererat komunikasi yang baik. Komunikasi ini praktis menjadi semen perekat untuk ke depannya," ujar Wayan Sudirta dalam keterangannya, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Bertemu Dubes Tiongkok, Daniel Johan Dorong Tingkatkan Kerjasama Bilateral Indonesia-Tiongkok
Wayan Sudirta berujar, Indonesia dan Kazakhstan memiliki beberapa kemiripan, diantaranya kedua negara memiliki sumber daya alam yang melimpah, penduduk mayoritas Muslim serta komitmen terhadap hak asasi manusia dan demokrasi.
Ia menambahkan, Kazakhstan dan Indonesia memiliki potensi besar yang dapat disinergikan satu sama lain. Ada beberapa sektor potensial yaitu investasi, perdagangan, pertukaran budaya, pendidikan serta pariwisata.
Sehingga nantinya diharapkan kerja sama tersebut dapat berkontribusi meningkatkan people to people contact hingga jaringan business to business.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma menyampaikan tahun depan Indonesia - Kazakhstan akan menyambut 30 tahun terjalinnya hubungan diplomatik.
Perayaan ke - 30 tahun hubungan bilateral ini diyakini Putu akan menjadi momentum yang baik untuk memperluas hubungan bilateral di banyak bidang.
"Ini menjadi kesempatan yang baik untuk peningkatan hubungan investasi, hubungan perdagangan serta pariwisata. Namun, kami melihat quick win yang bisa yang kita lakukan adalah pariwisata," ungkap Putu Supadma.
Baca juga: Indonesia Sepakati 4 Perjanjian Bilateral dengan Swiss
Ia menyampaikan tingginya minat masyarakat Kazakhstan untuk berkunjung ke Indonesia, ditunjukkan dengan terus terjadinya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Kazakhstan ke Indonesia, menunjukkan potensi Kazakhstan untuk menjadi salah satu negara target untuk pengembangan perdagangan, pariwisata dan investasi Indonesia di masa mendatang.
Selain sektor pariwisata, Putu juga mendukung pembahasan perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara Komisi Eurasia dengan Indonesia sudah dimulai pada beberapa pekan lalu.
Sebagai negara dengan ekonomi terdepan di Asia Tengah, Kazakhstan bisa menjadi jantung ekonomi bagi Indonesia. Kazakhstan juga dapat berperan menghubungkan lebih dekat antara kawasan Asean dan Asia Tengah.