TRIBUNNEWS.COM - Jika Anda adalah seorang penggemar batik, nama batik Danar Hadi pasti sudah tidak asing lagi. Nama tersebut mungkin juga pernah Anda dengar ketika berkunjung ke Solo, Jawa Tengah.
Kini, brand batik legendaris asal Solo tersebut berhasil terpilih sebagai salah satu dari puluhan brand UMKM lokal untuk tampil di department store ternama di Paris, Le BHV Marais, selama satu bulan ke depan.
Setelah melewati proses kurasi yang ketat, batik Danar Hadi terpilih untuk ikut serta dalam pameran internasional ini melalui program ‘Java in Paris’. Produk yang ditampilkan di antaranya adalah pakaian batik atasan pria dan wanita, kain batik tulis dan cap, serta aksesori dari kain batik.
Baca juga: Cerita Shiroshima, Brand Batik Tulis Karya Warga Kulon Progo yang Sukses Tembus Paris Bersama Shopee
Kehadiran produk batik Danar Hadi di Paris yang merupakan kota pusat mode dunia menjadi sebuah momentum penting untuk memperkenalkan warisan budaya batik Indonesia dengan adaptasi fesyen modern.
Managing Director Batik Danar Hadi, Diana Kusuma Dewati Santosa, mengungkapkan rasa bangga atas terpilihnya Danar Hadi untuk tampil di kancah dunia.
“Kami sangat bangga karena brand lokal bisa mendapat kesempatan untuk dikenalkan di Paris. Ini juga merupakan visi dan misi dari pendiri kami, bahwa batik tidak hanya dikenal secara lokal tetapi juga internasional,” ungkapnya.
Baca juga: Java in Paris: Shopee, Pemkot Solo, dan KBRI Paris Bawa Ratusan Produk UMKM Melantai di Prancis
Putri kedua pendiri Danar Hadi itu juga menyebut bahwa hadirnya kesempatan untuk UMKM mempromosikan produk lokal ke mancanegara memiliki dampak yang berarti, bukan hanya bagi Danar Hadi, tetapi juga bagi ekosistem bisnis usaha batik di Indonesia secara lebih luas.
“Ekspor produk akan membawa dampak sosial dan ekonomi yang baik bagi komunitas lokal termasuk para pengrajin batik, serta sebagai cara untuk memperkenalkan indahnya kreasi budaya Indonesia di kancah dunia,” kata Diana.
Kiprah Batik Danar Hadi yang melegenda
Perjalanan Danar Hadi untuk menjaga warisan budaya batik dari masa ke masa telah dimulai sejak tahun 1967. Kala itu, sepasang suami-istri, Santosa Doellah dan Danarsih Hadipriyono, memulai usaha batik dari rumah sederhana mereka di Solo, Jawa Tengah.
Selama lebih dari 50 tahun, Danar Hadi tak hanya menghadirkan berbagai kreasi batik yang melegenda, namun juga berhasil menjaga eksistensi warisan budaya batik khas Solo.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan bisnis Batik Danar Hadi tak berhenti di retail saja. Pada tahun 1980-an, Danar Hadi mulai mengembangkan bisnis konveksi dengan mendirikan pabrik pengolahan kapas menjadi kain untuk mendukung bisnis utamanya.
Baca juga: Nyinden di Jalanan Paris, Anggun dan 28 Penari Solo Pukau Penonton di Pembukaan #ShopeeJAVAinParis
Meski dengan ketenarannya di kalangan penggemar batik, Danar Hadi tak berpuas diri sampai di situ. Untuk dapat beradaptasi dengan zaman, bisnis batik ini tak henti-hentinya berinovasi, di antaranya dengan melakukan optimalisasi penjualan secara online dan memaksimalkan kesempatan mengikuti pameran di luar negeri.
Langkah tersebut dilakukan oleh Danar Hadi untuk menjual dan memperkenalkan produknya tanpa menghilangkan karakteristik budaya. Strategi bisnis pun terus diperluas. Selain membuka toko, Danar Hadi mulai berfokus pada penjualan online dan ekspor bersama Shopee.
“Walaupun kami sudah menjalankan bisnis selama hampir 50 tahun, tapi kami juga harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tren. Apalagi untuk mempertahankan eksistensi brand, kami harus jeli melihat pasar, khususnya generasi sekarang,” ungkap Diana.
“Selain pameran, adaptasi yang kami lakukan adalah strategi pemasaran melalui online, salah satunya bersama Shopee. Tentu kami tidak menutup mata dengan perkembangan ini. Saya lihat, market online ini sangat besar sekali. Jadi peluang ini yang ingin kami tangkap dan manfaatkan untuk mengembangkan Danar Hadi agar warisan budaya batik Solo bisa semakin dikenal oleh masyarakat dunia dan tak lekang oleh waktu,” jelasnya.
Pada perkembangannya, nama Danar Hadi menjadi begitu melekat di telinga para pecinta batik. Hal tersebut jugalah yang memotivasi Danar Hadi untuk memberanikan diri menunjukkan produknya di ajang pameran Internasional.
Diana berharap lewat pameran ini, akan ada lebih banyak komunitas dari ekosistem bisnis batik lokal yang terinspirasi untuk makin berkembang hingga dapat memasarkan produknya di kancah global.
Program ‘Java in Paris’ sendiri merupakan sebuah program pameran internasional karya anak negeri terbaik hasil kolaborasi Pemerintah Kota Solo bersama Shopee. Lewat program #ShopeeJavaInParis, berbagai karya anak negeri seperti fashion, kerajinan tangan, kesenian, hingga produk kreatif lokal lainnya ditampilkan secara istimewa untuk menarik para pembeli dari mancanegara.
Diresmikan pada tanggal 8 Juni 2022, program ‘Java in Paris’ memiliki misi utama memperkenalkan berbagai hasil kreasi UMKM Indonesia, termasuk warisan tradisi budaya Indonesia di panggung dunia sebagai langkah nyata #ShopeeAdaUntukUMKM. Untuk daftar lengkap UMKM terkurasi, Anda dapat mengunjungi link ini.