News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen Tahun Ini Masih Masuk Akal

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (22/7/2021). Pengamat Ekonomi Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melebihi angka 5,1 persen di 2022. Tribunnews/Irwan Rismawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melebihi angka 5,1 persen di 2022.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya memprediksi ekonomi Indonesia akan meningkat dari 3,7 persen ke 5,1 persen di 2022 ini. 

“Menurut saya optimisme Presiden Jokowi ekonomi Indonesia akan bertumbuh 5,1 persen itu sangat visible. Indikator-indikator ekonomi yang ada itu menunjukan kita ini pada masa pemulihan yang relatif baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain," ujarnya, Senin (13/6/2022).

"Masuk di bulan Juni itu, beberapa indikator membaik dan memberikan harapan yang baik bagi kepercayaan, konsumen mulai bangkit, kemudian sektor produksi mulai menggeliat,” kata dia.

Menurut Rosdiana, penjualan ritel naik jika dilihat dari indeks penjualan, kemudian ada salah satu indikator bahwa masyarakat saat ini sudah mulai optimis untuk kembali melakukan aktivitas ekonomi.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Membaik Dibandingkan Awal Pandemi

“Kalau dari indeks keyakinan konsumen kita itu sudah di atas 100, artinya kalau sudah di atas 100 itu optimisme itu sudah ada dan itu penting. Harapnya ini menjadi momen dan mendorong ekspansi sektor usaha," ungkapnya.

"Kalau lihat indikator bagaimana sektor produksi itu kita sudah diatas 50 persen. Artinya sudah ada ekspansi dari sisi produksi, jadi keterkaitan sangat tajam dengan pemulihan kepercayaan konsumen untuk melakukan kembali mobilitas aktivitas ekonomi,” ujarnya.

Baca juga: Hadapi Kondisi Stagflasi, Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Beli

Rosdiana menjelaskan, di sektor lain bisa dilihat indikator produksi Indonesia terus berjalan dan kalau dikaitkan dengan meningkatnya permintaan atau konsumsi di sektor energi, maka optimisme masyarakat Indonesia bahwa di tahun 2022 ekonomi akan meningkat lebih dari 5,1 persen. 

“Misalkan listrik untuk sektor industri, bisnis mulai menunjukan dunia usaha kita itu menggeliat. Sekarang realisasi ekspor impor kita ini tinggi, termasuk didalamnya impor bahan baku dan bahan-bahan modal."

"Artinya, kita ada pada tahap perbaikan indikator produksi, indikator konsumsi dan ini semua adalah harapan kita untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,1 persen atau bisa lebih,” ucapnya.

Baca juga: Bank Dunia Prediksi Perekonomian Global 2022 Suram Akibat Perang, Stagflasi, dan Krisis Pangan

Dia menjelaskan, dari sisi moneter atau pembiayaan mulai dari awal tahun sampai April cenderung membaik.

"Artinya, fungsi intermediasi perbankan kita sudah ada pada tren membaik, penyaluran kredit produktif mulai membaik mulai dari awal tahun sampai pada April itu trendnya perbaikan,” lanjutnya.

Dia menilai saat ini ada ekspansi pada penyaluran kredit yang ditunjukan pada pertumbuhan kredit, khususnya pada sektor ekonomi yang produktif dan ini menunjukan pemulihan pada dunia usaha dan akan diikuti oleh pemulihan rumah tangga. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini