Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat keuangan Ariston Tjendra menilai perekonomian Indonesia masih dapat terkendali di tengah situasi kenaikan inflasi, yang berdampak munculnya era suku bunga tinggi.
Ariston menjelaskan, pemerintah Indonesia berupaya mengendalikan harga-harga barang, terutama untuk komoditas yang digunakan kalangan menengah ke bawah.
"Ya berdampak ke Indonesia. Hanya saja pemerintah Indonesia berusaha mengendalikannya, yakni dengan memberikan subsidi ke harga BBM dan memberikan BLT," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (16/6/2022).
Untungnya lagi, Indonesia dianugerahi dengan tanah yang menghasilkan pangan dan komoditi berlimpah, sehingga inflasi masih bisa terkendali.
Baca juga: Cegah Lonjakan Inflasi, The Fed Naikkan Suku Bunga Terbesar dalam Beberapa Dekade Terakhir
"Indonesia masih bisa mengkompensasi kenaikan harga karena faktor luar yakni perang di Ukraina," kata Ariston.
Di sisi lain, menurutnya kendati tidak ada sektor yang benar-benar dapat untung dari kenaikan inflasi dan suku bunga tinggi, tapi beberapa jenis bisnis dapat berkah jika dia hal itu terkendali.
"Kalau hyperinflation, saya pikir tidak ada sektor yang diuntungkan. Tetapi, kalau inflasi terkendali dan perekonomian bertumbuh, sektor perbankan dan konsumsi masih bagus," pungkasnya.