Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk otomotif menjadi kontributor tertinggi penjualan Bosch dunia dengan kenaikan penjualan sebesar 7,6 persen mencapai 45,3 miliar euro.
Sementara itu, sektor bisnis teknologi industri mampu meningkatkan penjualan sebesar 18,9 persen menjadi 6,1 miliar euro.
Sementara itu, penjualan produk untuk sektor bisnis Consumer Goods naik 12,7 persen menjadi 21 miliar euro serta penjualan sektor usaha energi dan teknologi bangunan tumbuh sebesar 7,8 persen.
Baca juga: Gebrak Pasar Otomotif China, Nio Rilis Mobil Sport Listrik ES7
Khusus pasar Indonesia, selama 2021 Bosch membukukan total penjualan sebesar Rp 1,55 triliun atau naik 23 persen yang didorong oleh pemulihan sektor otomotif. "Bosch mencatat pertumbuhan penjualan melebihi 23 persen pada tahun 2021," ungkap Pirmin Riegger, Managing Director Bosch di Indonesia dalam paparan kepada media, Kamis (16/6/2022).
Tahun ini Bosch akan melakukan pengembangan bisnis melalui ekspansi portofolio dan ketahanan rantai pasok di Indonesia.
“Situasi pasar yang menantang akibat pembatasan pandemi, gangguan rantai pasokan, dan kekurangan bahan baku menantang operasi bisnis kami di tahun 2021. Terlepas dari tantangan ini, kami melihat momentum pertumbuhan yang signifikan di hampir semua segmen bisnis kami,” kata Pirmin Riegger.
Dia menjelaskan, strategi dversifikasi portofolio Bosch memainkan peran penting dalam memanfaatkan potensi pertumbuhan secara optimal setelah meredanya pandemi.
Ditopang pulihnya industri otomotif pasca pandemi, penjualan produk solusi mobilitas Bosch di Indonesia tumbuh dua digit, khususnya bisnis komponen otomotif.
Baca juga: Cuan Bisnis Top Up Games, Sebulan Kantongi 30.000 Order
Sementara, segmen Energi & Teknologi Bangunan yang terkena dampak lebih parah tetap stabil di situasi pasar yang sangat menantang, dipengaruhi oleh berkurangnya proyek pembangunan infrastruktur.
Di sisi lain, bisnis Teknologi Industri tumbuh berkat berkembangnya bisnis di luar hidrolik yang merupakan unit inti sektor ini, terutama di bidang otomatisasi pabrik, diuntungkan oleh pasar manufaktur Indonesia yang kuat, serta peningkatan permintaan untuk smart production setups.
Segmen Consumer Goods terus mendapat untung berkat peningkatan permintaan produk sebagai akibat pembatasan pandemi. Baik sektor peralatan maupun perkakas memiliki momentum yang kuat.
Riegger optimistis bisnis Bosch akan terus tumbuh di Indonesia. “Selama 5 bulan pertama tahun ini kami melihat momentum pertumbuhan kuat terus berlanjut di Indonesia. Bosch berada di posisi yang tepat untuk menghadapi tantangan dalam kondisi pasar yang bergejolak saat ini dan kami yakin akan mencapai pertumbuhan yang substansial di tahun 2022,” kata dia.
Dia menjelaskan, percepatan transformasi digital di Indonesia membantu perusahaannya memperluas akses pasar. Pada semester pertama tahun 2022, Bosch membuka gudang baru di Makassar dan kantor perwakilan di Batam untuk mempersingkat waktu pengiriman dan menyediakan layanan pelanggan yang lebih cepat.
Bosch saat ini memiliki toko resmi di hampir semua e-commerce dan brand stores. Khusus untuk peralatan rumah tangganya, produk-produk Bosch sudah dipasarkan di semua toko elektronik besar.
Baca juga: Perkuat Jaringan Bisnis, Newland AIDC dan Noah Arkindo Ekspansi ke Makassar
Anil Narula, Managing Director, Bosch Home Appliances di Indonesia menambahkan, dalam waktu dekat perusahaannya akan meluncurkan gerai Bosch Home Appliances pertama di Indonesia,” tuturnya.
Melalui divisi Automotive Aftermarket, startup Bosch, EGGmall, menyediakan platform pasar digital terintegrasi yang memungkinkan bengkel dan toko ritel mendapatkan suku cadang kendaraan dengan cepat dan tepat.
Pencarian komponen kendaraan bisa mengacu pada pada jenis kendaraan, VIN dan kategori produk. Sejak peluncuran di 2021 di Indonesia, lebih dari 1.000 pembeli telah bergabung di platform EGGMall.