Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) menyampaikan induk usahanya berencana menjalin kerja sama dengan Elon Musk, terkait bisnis material baterai.
Hal itu disampaikan FPNI dalam keterangannya yang dikutip Senin (20/6/2022), di mana sebesar 92,5 persen saham FPNI dimiliki Lotte Chemical Titan International Sdn Bhd.
Dalam keterangannya, Lotte Chemical sepakat mendirikan perusahaan di Amerika Serikat pada paruh pertama tahun 2022, di mana pendirian dimaksudkan untuk mengatur bisnis bahan baterai mereka.
Baca juga: Ford Tarik Mobil Listrik Mach E karena Baterai Bermasalah
Selain itu, langkah Lotte Chemical juga bertujuan untuk mengumpulkan 50 triliun won (Rp 574 triliun) dalam penjualan 2030, di mana caranya dengan meningkatkan proporsi bisnis khusus dan ramah lingkungan yang bernilai tambah tinggi.
"Perusahaan meluncurkan visi dan strategi pertumbuhannya untuk tahun 2030 pada konferensi pers di Lotte World Tower di Songpa-gu, Seoul pada 19 Mei 2022," tulis keterangan perseroan.
Lotte Chemical pun berencana untuk menginvestasikan 4 triliun won (Rp 45,9 triliun) di sektor bahan baterai pada tahun 2030 demi menghasilkan penjualan 5 triliun won (Rp 57,4 triliun)
Secara khusus, perusahaan berencana untuk merambah pasar AS yang belakangan ini berkembang pesat berkat peningkatan permintaan kendaraan listrik dan perluasan investasi produsen baterai.
Dalam hal ini, Lotte Chemical berencana untuk mendirikan perusahaan di Amerika Serikat dalam paruh pertama tahun 2022.
Baca juga: Nio Berencana Produksi Paket Baterai Mobil Listrik pada 2024
Selain itu, mengingat adanya permintaan dari produsen baterai lokal, pendirian pabrik bahan elektrolit atau foil katoda juga sedang dipertimbangkan.
Selanjutnya, Lotte Chemical juga berencana mempromosikan bisnis terkait baterai generasi berikutnya. Seperti bahan anoda logam lithium dan elektroda cair vanadium.
"Divisi bisnis energi hidrogen perusahaan berniat untuk menginvestasikan 6 triliun won (Rp 68,9 triliun) pada 2030 demi memproduksi 1,2 juta ton hidrogen bersih per tahun. Harapannya, perusahaan akan mencatat penjualan tahunan sebesar 5 triliun won (Rp 57,4 triliun)," tulisnya.
Menurut Lotte Chemical, pasar hidrogen diperkirakan akan mencapai 5,8 juta ton di Korea dan 98 juta ton di pasar global pada 2030.
Permintaannya diperkirakan akan mencapai 3,5 juta ton untuk pembangkit listrik berbahan bakar sel dan amonia.
Lotte Chemical juga berencana memasok 600.000 ton dari 1,2 juta ton untuk pembangkit listrik, 450.000 ton untuk sel bahan bakar dan turbin gas hidrogen dan 150.000 ton untuk transportasi.
Lotte Chemical mengambil ancang-ancang memproduksi 600.000 ton hidrogen bersih untuk pembangkit listrik di luar negeri dan mengubahnya menjadi amonia sebelum membawanya ke Korea.
Selain itu, raksasa kimia Korea ini juga bakal memperluas bisnis daur ulang dan bioplastik menjadi satu juta ton produk daur ulang ramah lingkungan dan penjualan dua triliun won dengan menginvestasikan satu triliun won pada 2030.