Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) menyetujui hasil keuntungan sebesar Rp 20,9 miliar sebagai laba ditahan.
Hasil keuntungan RELI di tahun 2021 tanpa memperhitungkan komponen keuntungan atas penjualan anak usaha di tahun 2020, maka terjadi peningkatan laba bersih sebesar 274 persen.
RUPST RELI diselenggarakan di kantor pusat RELI dan dihadiri seluruh komisaris, direksi beserta mayoritas pemegang saham, Rabu (29/6/2022). RUPST juga menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan tahun 2021.
Presiden Direktur RELI Bapak Bagus Abimanyu Lulu mengatakan selama masa pemulihan periode pandemi covid-19 ini, perusahaannya berhasil menjalankan strategi bisnis yang tepat sasaran.
Yakni fokus pada layanan yang berkualitas dan percepatan pengembangan pada sistem digital dan infrastruktur pendukungnya, sejalan dengan tren perilaku investor sepanjangan tahun 2021 yang sangat mengandalkan platform transaksi online dalam berinvestasi dan berkomunikasi.
Baca juga: RUPST ADCP Setujui Pembagian Dividen 20 Persen dari Laba Bersih
"Di sisi internal, kami juga optimal dalam pengelolaan financial dan treasury management karena kondisi pasar yang membaik memberi banyak peluang bagi perusahaan untuk dapat mengoptimalkan pertumbuhan aset keuangan internal," ujarnya.
Kembali aktifnya divisi investment banking yang berkontribusi 23 persen dari pendapatan operational RELI, menjadi salah satu pendorong profitabilitas RELI di tahun 2021.
Baca juga: Pelindo Catatkan Laba Bersih Rp 670 Miliar di Kuartal I 2022
Fokus pada layanan yang prima berbasis digital masih menjadi focus utama RELI.
Di 2022, RELI akan menyuguhkan banyak layanan digital yang inovatif yang akan semakin melengkapi variasi investasi yang dapat dimiliki oleh para nasabah setianya.
Baca juga: Hingga Mei 2022, BTN Kantongi Laba Bersih Rp 1,06 Triliun
Platform wealth management digital berbasis goal (Goal Based Investment) yang akan memudahkan nasabah awam sekalipun untuk mulai berinvestasi, serta instrument investasi berbasis surat hutang yang akan melengkapi kebutuhan nasabah akan produk dengan pendapatan tetap berisiko rendah.