Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BENGALURU – Bank sentral Malaysia akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (6/7/2022) untuk mengendalikan laju inflasi.
Meskipun menghadapi inflasi yang rendah dibandingkan dengan ekonomi negara lainnya, Bank Negara Malaysia (BNM) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,00 persen pada pertemuan para ekonom Malaysia bulan Mei.
Sebanyak 22 ekonom Malaysia dalam jajak pendapat pada 27 Juni-1 Juli memperkirakan tingkat suku bunga akan naik lagi sebesar 25 basis poin menjadi 2,25 persen pada pertemuan 6 Juli.
Baca juga: Inflasi Sri Lanka Tembus Rekor Baru, Lampaui 50 Persen
Sebelumnya, Bank sentral Malaysia terakhir menaikkan suku bunga dua kali berturut-turut pada pertengahan tahun 2010.
Namun, BNM yang mengatakan akan mengambil langkah terukur dan bertahap, diperkirakan akan melambat dibandingkan dengan rekan-rekan global lainnya.
Sekitar 12 dari 22 responden survei memperkirakan kenaikan 25 basis poin lagi pada September menjadi 2,50 persen, sedangkan 10 sisanya memperkirakan tidak ada perubahan setelah kenaikan Juli.
Dikutip dari Reuters, Senin (4/7/2022) Inflasi Malaysia naik dari 2,3 persen di bulan April menjadi 2,8 persen di bulan Mei. Ringgit Malaysia melemah hampir 6 persen pada kuartal terakhir tahun ini.
"Ringgit Malaysia telah jatuh terhadap greenback karena kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS, dengan menaikkan overnight rate akan membantu menopang mata uang dengan mempertahankan perbedaan suku bunga," kata Denise Cheok, ekonom di Moody's. Analisis.
Untuk pertemuan November, 12 dari 22 analis dalam jajak pendapat memperkirakan tingkat suku bunga berada di kisaran 2,50 persen, delapan responden mengatakan berada di kisaran 2,75 persen sementara dua responden lainnya mengatakan berada di kisaran 2,25 persen.
Perkiraan median dari jajak pendapat juga memprediksi kenaikan 25 basis poin di masing-masing dua kuartal pertama tahun 2023.
Untuk kuartal pertama tahun 2023, sembilan dari 20 ekonom memperkirakan suku bunga akan naik menjadi 2,75 persen, enam ekonom memperkirakan 3,00 persen, sementara lima ekonom lainnya mengatakan 2,50 persen.
Baca juga: Gejolak Harga Minyak Mentah Kerek Naik Inflasi Negara Pakistan, Melesat 21,32 Persen pada Bulan Juni
Sementara itu, overnight rate diperkirakan akan mencapai tingkat pra-pandemi sebesar 3,00 persen pada kuartal kedua tahun depan.
Sekitar sembilan dari 19 responden memprediksi kenaikan menjadi 3,00 persen, enam responden mengatakan 2,75 persen, sementara tiga responden mengatakan 2,50 persen, dan satu lainnya mengatakan 3,25 persen.
BNM pada pertemuan Mei mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 antara 5,3 persen hingga 6,3 persen dan proyeksi inflasi utama tetap antara 2,2 persen hingga 3,2 persen tahun ini.