News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Purchasing Managers Index Indonesia Sedikit Melambat di Juni 2022 Akibat Kenaikan Harga Bahan Baku

Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia masih menunjukkan angka 50,2 pada bulan Juni 2022, yang artinya tetap ekspansif.

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia masih menunjukkan angka 50,2 pada bulan Juni 2022, yang artinya tetap ekspansif.

Akan tetapi, angka tersebut sedikit terkontraksi dari level PMI di bulan sebelumnya, hal ini menunjukkan kembali bertumbuhnya sektor manufaktur.

"Kondisi ini juga didukung oleh kinerja ekspor sektor manufaktur yang mencapai 14,14 miliar dolar AS pada Mei 2022, naik 7,78 persen dari April sebelumnya," ungkap Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif, akhir pekan lalu.

Baca juga: Purchasing Managers Index Indonesia Juni 2021 Ungguli China

Berdasarkan laporan S&P Global, aktivitas sektor manufaktur terus membaik, dengan volume permintaan yang terus berkembang.

"Meskipun tidak dapat dipungkiri, perlambatan PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2022 dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan baku yang berpengaruh pada harga output. Perlambatan ini juga dialami oleh negara-negara ASEAN lainnya," tutur Febri.

Hingga saat ini, kondisi harga bahan baku masih dipengaruhi oleh kondisi geopolitik dunia, serta kelangkaan energi.

Keadaan tersebut mungkin masih akan berlanjut dengan adanya sejumlah negara yang mulai melakukan pembatasan ekspor komoditas, hal ini perlu dicermati untuk dapat menentukan kebijakan terkait situasi tersebut.

Melihat kondisi ini, Kemenperin terus berupaya menjaga daya saing industri nasional, serta mendorong terbentuknya permintaan masyarakat, diantaranya dengan memfasilitasi pertemuan antara pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen otomotif dengan perusahaan-perusahaan prinsipal otomotif asal Jepang dalam rangkaian kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Negeri Sakura awal minggu ini.

Baca juga: Purchasing Managers Index Indonesia Juni 2021 Ungguli China

Kegiatan ini bertujuan menjajaki peluang bagi para pelaku IKM menjadi bagian supply chain komponen mobil-mobil Jepang, termasuk di negara-negara lain yang juga menjadi tujuan investasi perusahaan otomotif tersebut.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini