Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Pimpinan pejabat Kremlin dikabarkan tengah bersiap melakukan pemangkasan anggaran untuk tahun fiskal 2023. Dengan kebijakan ini nantinya pengeluaran Rusia dari sektor pertahanan, teknologi, dan transportasi akan dipotong sebanyak 1,6 triliun rubel atau 24 miliar euro.
Pemangkasan anggaran ini dimaksudkan untuk menghemat pengeluaran Rusia di tengah memanasnya serangan sanksi dari AS dan Barat, imbas dari adanya operasi militer yang dilakukan presiden Putin sejak akhir Februari lalu.
Kebijakan tersebut terpaksa diambil setelah anggaran untuk operasi militernya di Ukraina mengalami pembengkakan, kondisi ini diperparah dengan menyusutnya penerimaan pajak non energi Rusia akibat adanya sanksi ekonomi yang ramai dijatuhkan ke Moskow dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Kremlin Konfirmasi Pesan Tidak Tertulis dari Zelensky untuk Vladimir Putin Lewat Presiden Jokowi
Alasan inilah yang mengharuskan Rusia untuk memangkas pengeluaran negaranya selama tiga tahun ke depan, demi menghemat anggaran negara di tengah ancaman inflasi dan krisis ekonomi global.
Dengan adanya pemangkasan tersebut nantinya pengeluaran Rusia untuk sektor pertahanan, teknologi, dan transportasi akan dipangkas menjadi 557 miliar rubel atau setara dengan 8,2 miliar euro, mengutip dari Telegraph.
Meski jumlah pemangkasan anggaran tersebut masih tergolong kecil, namun angka ini menunjukkan bahwa Rusia saat ini sedang menghadapi pukulan ekonomi fiskal imbas sanksi konflik di Ukraina. Dengan langkah ini para pejabat Kremlin percaya bahwa pihaknya bisa membantu menyimbangkan anggaran pengeluaran Rusia seperti tahun-tahun sebelumnya.