Secara global, industri mebel nasional mampu bersaing karena menghadirkan berbagai produk yang sangat beragam dan inovatif.
Hal ini terbukti bahwa selama periode 2020 hingga 2021 nilai ekspor mebel nasional mengalami pertumbuhan dan mampu memberikan kontribusi terhadap devisa negara.
Tantangan Ekspor Indusri Mebel dan Kerajinan
Di sisi lain, Abdul Sobur mengungkapkan ekspor mebel dan kerajinan masih memiliki tantangan di masa pandemi ini, yaitu pengiriman yang terhambat karena lonjakan biaya logistik akibat kelangkaan kontainer dan berkurangnya space di kapal.
“Pertumbuhan yang berhasil dicapai industri mebel dan mebel pada tahun 2021 seharusnya bisa lebih besar apabila kebutuhan kontainer dan ketersediaan space cargo kapal selama tahun 2021 dapat teratasi,” ujar Sobur.
HIMKI sendiri memiliki target ekspor US$5 miliar, setara Rp80 triliun per tahun, pada 2024.
Kontribusi terbesar produk mebel ditempati oleh produk wooden furniture yakni 56,60 % , rattan furniture 6,60 % , dan metal furniture 3,79 % .
Untuk negara tujuan ekspor mebel yang terbesar masih Amerika Serikat sebesar 54,04 % , Jepang 7,15 % , Belanda 4,95 % , dan Jerman 3,82 % .
Untuk ekspor kerajinan, Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar yaitu 49,35 % , diikuti oleh Jepang 7,72 % , Malaysia 6,61 % , dan Belanda 3,89 % .
Redefine, Inspire, and Innovation
Dengan mengusung tema “Redefine, Inspire, Innovation”, IFEX 2022 ingin mendefinisikan kembali konsep produk mebel dan kerajinan untuk pasar internasional, menginspirasi produk-produk lokal untuk bisa bersaing di pasar global, serta menghadirkan inovasi terkini untuk produk mebel dan kerajinan.
“Setelah 2 tahun absen dilaksanakan secara offline, IFEX 2022 merupakan momentum yang tepat bagi produsen lokal untuk bertemu langsung dengan buyers internasional. Sampai saat ini kami mencatat sebanyak 1.200 buyers mancanegara siap meramaikan gelaran IFEX 2022. Kami sangat berharap buyers lokal juga akan meramaikan IFEX 2022 dan ikut mengembangkan industri mebel dan kerajinan Indonesia,” ujar Addy Damarwulan, Project Director IFEX.
Pelaksanaan IFEX 2022 secara langsung dikelola secara profesional dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Penyelenggara siap dengan kegiatan offline ini karena mengikuti perubahan kebijakan pemerintah mengenai pembatasan perjalanan dari luar negeri ke Indonesia dengan kondisi pandemi yang berangsur membaik.