News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BUMN Perkebunan Kembangan Sistem Bule untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penanaman perdana sistem tumpang sari Tebu-Kedelai (Bule) yang dilakukan oleh Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi pada Plant Cane (PC) MT 2022/2023 di lahan HGU PTPN IX, Unit Kebun Merbuh, Kab Kendal Jawa Tengah pada Senin (11/7/2022), menandai dimulainya pilot project sistem tumpang sari BULE ini.

TRIBUNNEWS.COM – Efisiensi pemanfaatan lahan tebu sekaligus meningkatkan produksi kedelai melalui pilot project tumpang sari (intercropping) Tebu – Kedelai atau dikenal dengan Sistem Bule. 

Sistem pertanian ini mulai diaplikasikan oleh BUMN perkebunan yaitu Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak-anak usahanya mulai Kamis (14/7/2022).

Gagasan ini diinisiasi oleh Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero)  dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana dari luasan areal yang dimiliki PTPN turut memberikan andil dalam meningkatkan produksi kedelai di Indonesia dan khususnya produksi tebu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional.

Baca juga: Tekan Emisi Karbon, PTPN Group Bangun Pabrik BioCNG Berbahan Baku Limbah Cair Kelapa Sawit

Untuk mengawal kesuksesan pengembangan ini PTPN Group bekerjasama dengan perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Pertanian Bogor (IPB).  

Pilot project sistem tumpang sari BULE akan dilakukan di areal PTPN Group seluas 50 Ha di empat titik lokasi, yaitu di PTPN VII, PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI. 

Penanaman perdana sistem tumpang sari Tebu-Kedelai (Bule) yang dilakukan oleh Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi pada Plant Cane (PC) MT 2022/2023 di lahan HGU PTPN IX, Unit Kebun Merbuh, Kab Kendal Jawa Tengah pada Senin (11/7/2022), menandai dimulainya pilot project sistem tumpang sari Bule ini.

Selanjutnya penanaman dilakukan di PTPN X pada Kamis (14/7/2022) mendatang.

“Total areal yang dikerjasamakan seluas 50 ha, yaitu antara UGM dan PTPN IX, X, dan XI, selanjutnya kami akan bekerja sama dengan IPB untuk mengawal pilot project Bule di PTPN VII” ujar Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi.  “Pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari ini akan terus kami kembangkan, dimana potensi tahun depan seluas 15.000 ha di lahan HGU PTPN Group lainnya”, tambah Mahmudi. 

Direktur PTPN IX Dodik Ristiawan menambahkan, sebelum Pilot Project Bule PTPN IX juga sudah melakukan tumpang sari kedelai di lahan karet.  “Sebelumnya kami sudah melakukan sistem tumpang sari karet-kedelai, bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten seluas 10 ha,” tutur Dodik.

Baca juga: PTPN Group Siapkan Milenial Pada Posisi Penting

Pada sistem tumpang sari Bule tersebut penanaman kedelai dilakukan di lahan tebu yang ditanam dengan dua cara yaitu secara Konvensional atau Larikan dan Ring-Pit masing-masing seluas 5 ha.  Diharapkan melalui sistem tumpang sari ini produktivitas tebu dapat meningkat karena terjadi peningkatan kesuburan tanah melalui penambahan biomasa kedelai. 

Keuntungan Sistem BULE

Prof  Irham, peneliti yang mewakili perwakilan dari Universitas Gajah Mada menjelaskan beberapa keuntungan sistem BULE, di antaranya diharapkan mampu meningkatkan kesehatan lahan pertanaman karena ada penambahan masukan biomasa kedelai ke dalam lahan pertanaman tebu serta meningkatkan ketersediaan nitrogen (N) bagi tanaman tebu – memanfaatkan kemampuan fiksasi Nitrogen secara biologis tanaman kedelai.

Dalam jangka panjang sistem Bule juga akan memperbaiki kesuburan tanah, sehingga meningkatkan rerata produktivitas tebu nasional dan turut berkontribusi pada peningkatan produksi gula nasional.  Masuknya kedelai di lahan tebu pun mampu meningkatkan luas areal penanaman kedelai nasional.  Inilah yang menjadi tujuan dari pengembangan sistem Bule, meningkatkan produksi kedelai nasional yang berasal dari produksi kedelai di areal pertanaman tebu Pulau Jawa.

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR Minta Kerja Bersih-bersih BUMN Berlanjut ke Sektor Perkebunan

Beberapa kajian yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan nisbah kesetaraan lahan dari 1,0 menjadi 1,2 – 1,3 ; dapat menjamin kecukupan pasokan raw material (tebu giling) pabrik gula-pabrik gula.

“Harapannya tentu meningkatkan minat petani untuk menanam tebu, karena nilai keuntungan per unit lebih baik,” tutup Irham.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini