Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, capaian lifting minyak mentah pada semester I-2022 belum mencapai target seperti ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, produksi minyak siap jual atau lifting per 30 Juni 2022 baru mencapai 614,5 ribu barel oil per day (bopd).
Capaianini hanya mencapai 87 persen dari target lifting minyak mentah yang ditetapkan dalam APBN 2022 yakni sebesar 703 ribu bopd.
Dwi membeberkan alasan terkait rendahnya realisasi produksi dan lifting minyak di dalam negeri.
Salah satu sebabnya adalah, karena adanya unplanned shutdown dan mundurnya penyelesaian proyek strategis nasional hulu migas seperti Jambaran Tiung Biru dan Tangguh Train 3 yang telah dimasukkan dalam perhitungan pada penyusunan target lifting di APBN 2022.
Baca juga: Sucofindo Dukung Target Lifting 1 Juta Barel per Hari melalui Jasa Layanan Hulu Migas
“Kami juga terus berupaya dapat menyelesaikan proyek hulu migas nasional, termasuk proyek strategis nasional sektor hulu migas," ucap Dwi di Jakarta, Jumat (15/7/2022).
"Hingga Semester Pertama 2022 sebanyak 6 proyek hulu migas sudah bisa diselesaikan dari target 12 proyek di tahun ini. Untuk proyek strategis nasional hulu migas yang akan onstream di tahun 2022 adalah Jambaran Tiung Biru (JTB)," sambungnya.
Dwi juga mengungkapkan, beberapa aktivitas utama hulu migas di kuartal II-2022 sudah melampaui capaian pada periode yang sama tahun 2021.
Baca juga: Kejar Target Lifting, SKK Migas dan PHR Mulai Operasikan Pipa Minyak Duri-Dumai Sepanjang 63,5 Km
Semisal pada pengeboran sumur eksplorasi yang sampai semester I-2022 sudah mencapai 16 sumur atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebanyak 13 sumur atau lebih tinggi 23 persen.
Begitu pula pada kegiatan pengeboran sumur pengembangan yang mencapai 348 sumur atau lebih tinggi 87 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2021 sebanyak 186 sumur.
SKK Migas juga berkoordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan menguatkan komitmen mengakselerasi investasi dan pelaksanaan pengeboran sumur eksplorasi maupun sumur pengembangan.
Dwi menyampaikan optimismenya terkait upaya-upaya penemuan cadangan migas melalui pengeboran sumur eksplorasi.