News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Sedang Susun Relaksasi Ekspor CPO

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Anti Korupsi melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) berharap pemerintah segera memberikan relaksasi terkait ekspor minyak kelapa sawit (CPO), seiring melimpahnya stok di dalam negeri.

Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, stok CPO nasional saat ini mencapai 7 juta ton dan tangki penyimpanan sudah penuh, sehingga tidak bisa lagi menyerap secara besar tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.

"Kami sudah memberikan masukan dan saya dengar pemerintah sedang membahas itu, relaksasi. Saya belum tahu bentuk relaksasinya seperti apa," ujar Joko saat dihubungi, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Harga CPO Anjlok Tapi Minyak Goreng Masih Mahal, Ekonom: Pengusaha Cari Untung di Dalam Negeri

Menurutnya, relaksasi sangat diperlukan untuk menormalkan kembali pasokan CPO di dalam negeri, dan setelah itu dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait industri ini.

"Nanti harga TBS mengalami perbaikan meski tidak lepas dari harga global. Tapi paling tidak tangkinya menjadi kosong maka pembelian TBS dari petani normal lagi," ucap Joko.

Ia menyebut, dalam menormalkan pasokan CPO di dalam negeri dibutuhkan waktu paling singkat tiga bulan, di mana dalam kondisi normal ekspor 2,5 juta sampai 3 juta ton per bulan.

"Stok kita kan 7 juta ton. Kita harus ekspor minimal 5 juta ton supaya menguras stok dan ini tidak cukup sebulan, minimal 3 bulan," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini