News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beli Barang Jangan Terpaku Testimoni Agar Terhindar dari Penipuan Saat Belanja Online

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Untuk menghindari penipuan saat belanja online, pastikan penjual dan tempat berbelanjanya terpercaya di e-commerce yang sudah gunakan protokol SSL.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Tren masyarakat yang gemar belanja online saat ini mulai dimanfaatkan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

Bahkan, jumlah toko online nakal alias bodong makin banyak jumlahnya, terutama di media sosial. Bagaimana cara menghindari penipuan semacam ini saat berbelanja online?

Ketua Relawan TIK Kolaka Timur Andika Dwi Cahyo mengatakan, untuk menghindari penipuan saat belanja online, pastikan penjual dan tempat berbelanjanya terpercaya, pastikan website e-commerce atau loka pasar sudah menggunakan protokol SSL.

"Juga pasang aplikasi loka pasar resmi, cek deskripsi dan ulasan produk, periksa peringkat, menggunakan kata sandi kuat serta pastikan 2FA," kata dalam webinar tentang Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital di Makassar belum lama ini.

Webinar yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini juga menghadirkan dosen sekaligus praktisi bisnis M Adhi Prasnowo, dan Kristiyuana selaku praktisi pendidikan dan socialpreneur digital skill.

Baca juga: 5 Tips Belanja Online Tetap Hemat dan Aman, Pilih Toko Terpercaya hingga Gunakan Promo Gratis Ongkir

Sementara jika belanja lewat media sosial, kata Andika tips amannya yakni cek identitas penjual dan jangan tergiur harga sangat murah.

"Jangan juga terpaku testimoni karena mungkin kemungkinan penjual memanipulasi komentar positif, cek rekening penjual, simpan bukti transfer, dan cek resi pengiriman,” kata

Dalam webinar itu juga, Kristiyuana dalam paparan berjudul Etis Bermedia Digital: Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital mengatakan, di ruang digital, kita bertemu dan berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang budaya.

Baca juga: Kecepatan Pengiriman Jadi Faktor Pertimbangan Konsumen Saat Belanja Online

Ada standar baru tentang etika yang terbentuk dan ruang lingkup etika meliputi kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan.

Saat bertransaksi di dunia digital, etikanya wajib berkomunikasi dengan baik dan ramah, baik sebagai penjual maupun pembeli.

"Jangan menyalahgunakan data pembeli/orang lain dan jujur dalam bertransaksi, dan jangan meng-copy produk dagangan orang lain," katanya.

Baca juga: Cara Hemat Beli Skincare dan Make Up, Jangan Lupa Cari Diskon saat Belanja Online

“Pahami benar etika dalam melakukan transaksi di dunia digital, misalnya jika sudah pesan apalagi via COD, ya jangan dibatalkan kalau tidak ada masalah dengan barangnya,” pungkasnya.

Dalam webinar tersebut, M. Adhi Prasnowo mengatakan, ada 3 istilah yang perlu dipahami di era digital saat ini, yaitu dompet digital, loka pasar, dan transaksi.

Dompet digital adalah aplikasi elektronik yang dapat digunakan untuk membayar transaksi online. Beberapa dompet digital populer di Indonesia seperti GoPay, Dana, OVO, ShopeePay, OctoMobile, dan Sakuku.

Manajemen keuangan sangat diperlukan untuk mengiringi perkembangan penggunaan dompet digital.

“Bagaimanapun juga dompet digital isinya adalah uang kita. Jadi, jangan salah penggunaan,” kata Adhi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini