Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan Japan International Cooperation Agency (JICA) ikut berperan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, lembaga yang didirikan pemerintah Jepang itu akan menjadi konsultan proyek IKN.
"JICA memang akan bergabung dengan kita, tetapi JICA ini nanti akan menjadi konsultan untuk mengawasi," ujarnya dalam acara "Penyerahan Hadiah Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di Ibu Kota Nusantara" di Gedung Kementerian PUPR, Senin (18/7/2022).
Baca juga: Menteri PUPR Ungkap Alasan Mengapa Jokowi Bakal Kunjungi Ibu Kota Nusantara Rutin 3 Bulan Sekali
Lebih rinci, Diana mengungkapkan, peran JICA nantinya adalah sebagai pengawas untuk seluruh bangunan-bangunan di IKN, yang juga dikontrol oleh Kementerian PUPR.
"Artinya melakukan quality insurance-nya seperti apa, karena memang Kementerian PUPR belum pernah mengalami, belum mempunyai pengalaman untuk membangun suatu kota," katanya.
Di sisi lain untuk masalah drainase atau pengairan, pemerintah sudah menyusun konsepnya, baik itu di perkotaan dan kawasan.
"Untuk perkotaan dan untuk drainase yang ada di kawasan juga. Ini kemarin juga sudah kita konsultasikan kepada ahli-ahli, yang memahami untuk masalah drainase ini," pungkas Diana.
Diberitakan sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kembali melakukan pertemuan dengan Chief Representative JICA Takehiro Yasio di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (13/7/2022).
Pertemuan ini dilakukan untuk membahas hasil studi konsultan JICA terkait pembangunan IKN Nusantara.
Baca juga: Pembangunan Istana Wakil Presiden dan Rumah Ibadah di IKN akan Masuk Tahap Lelang
Dalam pertemuan ini, Basuki menekankan pentingnya jaminan mutu dalam pembangunan IKN Nusantara.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, terdapat dua goal dalam pembangunan IKN, yaitu jaminan mutu dan estetika. Kami ingin dalam proses pembangunan IKN kelestarian lingkungan tetap dijaga,” katanya.
Dalam kesempatan ini, konsultan JICA memaparkan hasil studi mengenai empat tantangan dalam menjamin mutu pembangunan IKN.
Pertama, diperlukan integrasi berdasarkan kondisi dasar di mana semua desain dan pembangunan harus berdasarkan kondisi topografi dan geologi saat ini.
Kemudian, land grading dan semua rencana infrastruktur harus merujuk ke rencana drainase untuk mencegah bencana banjir.
Baca juga: Teras Narang: Otorita Harus Memahami Betul Kondisi Dari Wilayah Yang Akan Disiapkan Menjadi IKN
Kedua, diperlukan koordinasi infrastruktur bawah tanah, salah satunya adalah pengamanan luasan ruang bebas/right-of-way (ROW) terutama untuk lubang got dan struktur yang lebih besar seperti pompa pengangkat saluran pembuangan.
Ketiga, perlu disiapkan ruang untuk menjamin aksesibilitas perluasan di masa depan, salah satunya adalah kebutuhan lahan untuk layanan transportasi umum seperti halte dan utilitas jalan seperti lampu dan CCTV, dan keempat adalah jaminan mutu konstruksi.