Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MADRID – Spanyol dikabarkan tidak mendukung proposal Uni Eropa untuk memangkas impor gas Rusia tanpa adanya perundingan terlebih dulu di depan.
Sebelumnya, Komisi Eropa pada Rabu (20/7/2022) lalu mengusulkan target pemotongan penggunaan gas Rusia untuk semua negara anggota Uni Eropa sebesar 15 persen mulai Agustus 2022 hingga Maret 2023.
Proposal itu memungkinkan Brussels untuk membuat target dalam keadaan darurat pasokan, jika Uni Eropa menyatakan risiko substansial kekurangan gas yang parah, karena Moskow dapat membatasi pasokan lebih lanjut sebagai pembalasan atas dukungan Eropa untuk Ukraina.
Dikutip dari Reuters, Kamis (21/7/2022) peraturan tersebut membutuhkan persetujuan dari mayoritas negara-negara Uni Eropa, sebelum nantinya dapat diterapkan.
Baca juga: Macron: Prancis Telah Siap Hadapi Pemotongan Pasokan Gas Rusia
Rencananya para diplomat dari negara-negara anggota Uni Eropa akan membahasnya pada hari Jumat (21/7) dengan harapan untuk dapat menyetujui proposal tersebut pada pertemuan darurat para menteri energi pada tanggal 26 Juli.
Baca juga: Uni Eropa Berlomba Pangkas Gas Rusia di Tengah Berkurangnya Pasokan
"Saya sangat menyesal untuk mengatakan bahwa Spanyol tidak mendukung proposal ini," kata Teresa Ribera. Menteri Energi Spanyol dalam pertemuan di Madrid.
"Kami menganggap itu diusulkan tanpa orientasi sebelumnya, tanpa debat umum di Dewan Eropa, bahkan ketika konsekuensi ekonomi sangat penting. Mereka tidak dapat menuntut pengorbanan yang bahkan belum mereka tanyakan kepada kami sebelumnya." pungkasnya.