Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Negara-negara Uni Eropa (UE) berusaha melunakkan rencana UE untuk mengurangi penggunaan gas Rusia ketika Eropa bersiap menghadapi musim dingin di tengah ketidakpastian aliran gas dari pemasok utamanya, Rusia.
Pekan lalu Komisi Eropa mengusulkan agar ke-27 anggota UE masing-masing memotong penggunaan gas Rusia pada periode Agustus hingga Maret sebesar 15 persen.
Rencana tersebut bersifat sukarela, namun Komisi Eropa dapat membuatnya mengikat dalam keadaan darurat pasokan gas.
Baca juga: Rusia Cari Dukungan ke Afrika, Menlu Sergey Lavrov Temui Presiden Kongo
UE telah mendesak negara-negara anggotanya agar menghemat penggunaan gasnya saat ini, untuk membantu mengisi penyimpanan gas menjelang musim dingin, dan memperingatkan kemungkinan penghentian total gas dari Rusia.
Namun rencana UE tersebut mendapat perlawanan dari sejumlah negara-negara anggotanya, beberapa anggota UE dengan tegas menentang pemotongan tersebut dan yang lainnya tidak setuju UE mengendalikan penggunaan energi mereka.
Para diplomat negara-negara anggota UE mendiskusikan proposal yang direvisi pada Senin (25/7/2022) kemarin, sebelum menteri energi mereka akan mencapai kesepakatan hari ini, Selasa (26/7/2022).
Proposal tersebut tetap mempertahankan prinsip sukarela bagi semua negara untuk mengurangi penggunaan gas mereka. Namun menawarkan berbagai pengecualian, yang secara efektif berarti negara-negara UE memiliki kewajiban yang berbeda dalam pengurangan penggunaan gasnya.
"Setiap orang harus berkontribusi sejauh mungkin," kata seorang diplomat senior Uni Eropa, yang dikutip dari Reuters.
Diplomat lainnya khawatir proposal tersebut akan gagal, karena sejauh ini negara-negara UE hanya memangkas penggunaan gas gabungan mereka sebesar 5 persen, meskipun harga melonjak selama berbulan-bulan.
Rusia memasok sekitar 40 persen gas untuk Uni Eropa atau sekitar 155 miliar meter kubik per tahun, sebelum Moskow menginvasi Ukraina.
Negara-negara UE yang tidak tidak memiliki sambungan ke jaringan gas Eropa, seperti Irlandia dan Malta, akan dibebaskan dari proposal tersebut.
Baca juga: Eropa Beri Izin Perusahaan Energi Rusia Untuk Ekspor Gas Dengan Negara Ketiga
Sementara negara-negara yang mengekspor gas ke negara lain dan tidak bergantung pada gas Rusia, seperti Spanyol, kemungkinan akan menghadapi target pengurangan gas lebih rendah. Sektor-sektor penting seperti bahan kimia dan baja juga dikecualikan dari proposal ini.
Proposal baru ini membutuhkan dukungan mayoritas dari negara-negara anggota UE untuk membuat pembatasan gas yang mengikat. Proposal awal UE mengenai pembatasan penggunaan gas telah ditentang oleh Prancis, Italia, Belanda dan Polandia.
Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa mengatakan gagasan Komisi Eropa untuk memberlakukan batasan penggunaan gas telah bertentangan dengan gagasan keamanan energi dan demokrasi.