Dikutip dari Washington Post, banyak pemimpin Amerika Latin tidak mengambil sikap terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina.
Hal ini terjadi mengingat hubungan beberapa negara di Amerika Latin yang cukup erat dengan Rusia selama puluhan tahun dan kewaspadaan para pemimpin Amerika Latin terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Pemerintah Perluas Visa Kunjungan di Bali Jadi 42 Negara, Berikut Daftarnya
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Ukraina, yang telah melawan dengan berani. Selama nyawa manusia hilang, kita tidak bisa membungkam suara kita.
Biar jelas bahwa sejak awal konflik ini, Guatemala telah mengangkat suaranya. Kami akan selalu konsisten dengan kata-kata kami. Guatemala tidak dan tidak akan tinggal diam," ujar Presiden Guatemala ini.
Zelenskyy berterima kasih atas dukungan Guatemala terhadap sanksi Rusia dan dukungan negara itu untuk pengadilan internasional atas kejahatan yang dilakukan selama perang.
Zelenskyy mengatakan Guatemala seperti banyak negara di belahan dunia lainnya, ikut merasakan penderitaan akibat naiknya harga pangan yang diakibatkan perang di Ukraina.
“Hanya bersama-sama kita bisa melindungi dunia kita,” kata Zelensky.