Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pengembang panel surya Agra Surya Energy memperoleh pinjaman berjangka dari Bank OCBC-NISP sebesar Rp 254 miliar dan fasilitas forex (foreign exchange) line senilai US$ 232 ribu atau sekitar Rp 3,24 miliar.
Total pinjaman yang didapat mencapai Rp 257,24 miliar.
Dana tersebut akan dipakai untuk pembiayaan pembangunan dan pengembangan tahap awal pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk 36 Mega Watt (MW) dari total kapasitas portofolio saat ini sebesar 150 MW.
"Kami telah menandatangani kontrak payung (framework contract) dengan PT Fast Food Indonesia Tbk (KFC), Widodo Makmur Group dan gerai Mitra 10, serta kontrak dengan lembaga pemerintahan dan swasta lainnya di Indonesia," kata Direktur Utama PT Agra Surya Energy Harvey Tjokro dalam siaran pers, Jumat (29/07/2022).
Dikatakannya, Agra Surya Energy adalah development investor, yang berinvestasi pada pembangunan PLTS dengan sistem rental equipment.
"Untuk Pembangunan PLTS dengan total kapasitas 150 MW ini dilakukan secara bertahap dan sudah dimulai tahun ini,” katanya.
Baca juga: Plafon Pinjaman Mulai dari Rp 25 Juta, FIF Ekspansi ke Pembiayaan UMKM Lewat Finatra
Harvey menyebutkan Agra Surya Energy turut mendukung dan mengambil bagian untuk berperan aktif dalam mendorong pencapaian target bauran Energy Baru Terbarukan (EBT) melalui pembangunan PLTS di Indonesia serta mendukung penyelenggaraan ajang internasional G20 di Bali tahun ini.