Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, sektor transportasi & logistik mencatatkan return sebesar 32 persen secara tahun berjalan.
Angka tersebut dapat mengalahkan penguatan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat sebesar 8,8 persen.
"Di samping pulihnya perputaran bisnis yang meningkatkan permintaan transportasi dan logistik, supply chain disruption memang turut berpengaruh terhadap kinerja sektor ini," ujar dia melalui risetnya, Senin (15/8/2022).
Baca juga: Sembilan Indeks Sektoral Seret IHSG Tergelincir ke Level 7.057 di Awal Perdagangan Rabu
Menurutnya, pemulihan ekonomi menjadi momentum pulihnya aktivitas bisnis, di mana industri manufaktur yang terus ekspansif turut mempengaruhi kinerja sektor transportasi dan logistik sebagaimana rantai distribusi akhir terjadi pada sektor tersebut.
"Jika dilihat memang ada jenis dari jalur transportasi yang juga menjadi diversifikasi segmen bisnis dari sektor ini. Ditimbang dari sektor darat, transformasi digital yang meningkatkan permintaan pengantaran paket memberikan katalis positif," kata Nico.
Terlihat juga kenaikan permintaan secara musiman pada sektor ini, di mana pergeseran gaya hidup menjadi lebih efisien dalam momentum seperti Lebaran.
Apalagi saat ini juga para pelaku industri e-commerce membuat kalender sendiri melalui tanggal cantik setiap bulannya untuk menggelar promo besar-besaran demi menarik transaksi.
Baca juga: Laju IHSG Diprediksi Kembali Menguat, Investor Dapat Cermati Empat Saham Ini
"Ditambah karakteristik masyarakat kita yang lebih konsumtif, sehingga ini menjadi pasar yang besar bagi aktivitas bisnis. Hal yang kami lihat lagi di era yang serba praktis dengan kehadiran teknologi menjangkau lebih banyak pasar, sistem kolaborasi menjadi tren pengembangan bisnis saat ini sebagaimana terjadi pada bisnis taksi yang cukup terpukul dengan kehadiran taksi online," pungkasnya.