Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, jumlah pengunjung gedung perbelanjaan Sarinah tembus 6 juta orang dalam kurun waktu 5 bulan terakhir.
Menurut Erick, melonjaknya jumlah visitor di Sarinah merupakan efek transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN terhadap pusat perbelanjaan tersebut.
Sebagai informasi, Sarinah yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, direnovasi besar-besaran sejak 2020.
Kemudian, Sarinah kembali hadir dengan mengusung tema community mall yang diharapkan menjadi tempat anak muda dan komunitas untuk berkumpul bersama.
Baca juga: Mal Outdoor Seperti Sarinah Diprediksi Akan Jadi Tren Baru Pusat Perbelanjaan
Sarinah kembali hadir dengan slogan 'Jendela Indonesia' yang menjadi ruang kreativitas bagi masyarakat untuk menunjukkan produk-produk dalam negeri.
"Kita akan fokus menjadikan Sarinah sebagai jendela merek lokal. Dan kerja keras manajemen selama 5 bulan pembukaan, mencatat angka visitor hampir 6 juta," papar Erick di Gedung Sarinah Jakarta, Senin (15/8/2022).
Ia melanjutkan, proses transformasi Sarinah dilakukan secara detail dan sungguh-sungguh. Sehingga, hal tersebut telah berhasil membuat Sarinah kembali menjadi destinasi utama di Jakarta.
Tercatat, di Gedung Sarinah baru telah bergabung ratusan UMKM dari seluruh Indonesia. Dimana, seluruh produk UMKM lokal itu dikurasi dengan sangat ketat.
Oleh karenanya, Erick bersama Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) terus menyiapkan konsep terbaru Sarinah Thamrin sebagai megastore.
Erick pun tidak menutup pihak Swasta yang ingin mencontoh ekosistem Sarinah sebagai pusat perbelanjaan.
Baca juga: Sukses Transformasi Sarinah, Erick Thohir Bakal Bikin Sarinah-Sarinah Mini di Bandara
"Alhamdulillah dengan segala upaya yang kita lakukan, dan saya juga meminta masukan HIPPINDO, kita yakin bisnis model Sarinah bisa di-copy pihak lain," ungkap Erick.
"Tidak apa-apa kita di-copy, karena kita enggak mau juga bikin Sarinah di masing-masing kota. Silahkan pengusaha bikin," pungkasnya.