Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fortune Indonesia 100 memasukkan 20 BUMN sebagai perusahaan yang membukukan pendapatan terbesar di Indonesia untuk satu tahun fiskal dan memasukkan Pertamina ke dalam Fortune Global 500 sebagai perusahaan dengan pendapatan terbesar untuk satu tahun fiskal.
Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, Dosen Ekonomi Politik Internasional, Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada menilai masuknya perusahaan milik negara di Fortune Indonesia 100 maupun Fortune Global 500 membuktikan pengakuan dan apresiasi kinerja BUMN.
Kinerja yang baik ini menjadi bukti keberhasilan transformasi BUMN uyang tengah dijalankan oleh Menteri Erick Thohir.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN untuk 19 Posisi, Ini Syarat dan Daftar Posisi yang Dibutuhkan
"Dengan masuknya BUMN di Fortune Indonesia 100 maupun Fortune Global 500 tak dipungkiri karena keberhasilan dalam menjalankan transformasi BUMN yang tengah dilakukan oleh Menteri Erick. Seperti penerapan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan BUMN.
Masuknya BUMN di Fortune Indonesia 100 dan Fortune Global 500 membuktikan transfiormasi BUMN yang dilakukan Menteri Erick berjalan sesuai rencana dan mendapatkan apresiasi dari lembaga internasional," ujar Poppy dalam keterangan pers tertulis, Senin, 15 Agustus 2022.
Perusahaan yang masuk ke dalam Fortune Global 500 dan Fortune Indonesia 100, harus melalui tahapan assessment yang sangat ketat. Sehingga hasil yang dikeluarkan Fortune menurut Poppy memiliki objektivitas yang sangat tinggi dalam menilai kinerja suatu perusahaan.
"Terlepas dari berbagai keterbatasan, kendala dan persoalan yang saat ini dihadapi perusahaan BUMN, namun dengan masuknya BUMN ke Fortune Indonesia 100 dan Fortune Global 500 membuktikan kinerja BUMN ada peningkatan yang signifikan,"terang Poppy.
Dia mengatakan, masuknya beberapa perusahaan BUMN di Fortune Indonesia 100 dan Fortune Global 500 harus menjadi motivasi bagi BUMN yang lain untuk dapat masuk ke jajaran perusahaan yang memiliki pendapatan yang besar.
Dia berharap masuknya BUMN dalam Fortune Indonesia 100 juga diharapkan mampu memotivasi BUMN lainnya untuk meningkatkan GCG dan pendapatannya.
"Kita akui saat ini BUMN memiliki 2 kewajiban. Memiliki kinerja keuangan yang baik agar mampu memberikan dividen atau keuntungan bagi Negara dan juga memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menjaga dua fungsi BUMN itulah yang menjadi tantangan BUMN," kata Poppy.
Agar BUMN lainnnya dapat masuk ke dalam Fortune 100 yang memiliki kinerja keuangan yang cukup baik dan bisa dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat menurut Poppy, mau tak mau mereka BUMN harus terus menjalankan transformasi BUMN, melakukan efisiensi dan melakukan GCG yang baik.
Baca juga: Gedung BUMN Center Mulai Dibangun, Anak Usaha Semen Indonesia Pasok 1.668 Ton Mortar
Menurutnya, perusahaan BUMN akan sulit untuk masuk ke dalam Fortune Indonesia 100 atau Fortune Global jika mereka tak melalukan efisiensi dan melakukan GCG.
"BUMN yang lainnya perlu didorong untuk segera menerapkan transformasi BUMN, melakukan efisiensi dan melakukan GCG. Memang untuk menjalankan transformasi BUMN tidaklah mudah. Namun BUMN harus melakukan itu. Karena BUMN memiliki tantangan tersendiri yang tak dimiliki oleh perusahaan swasta seperti memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.