TRIBUNNEWS.COM – Resesi ekonomi yang melanda Inggris belum padam, harga-harga kebutuhan di negeri itu terus mengalami kenaikan.
Kantor Statistik Nasional mencatat terjadinya inflasi pada Juli 2022 hingga 10,1 persen.
Ini menjadi inflasi tertinggi sejak 4 dekade yang lalu dikutip dari The Guardian, Rabu (17/8/2022).
Kantor Statistik Nasional menunjukkan peningkatan lebih lanjut pada bulan Juli dari 9,4 persen pada bulan Juni, yang diukur dengan indeks harga konsumen (CPI).
Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan 9,8 persen yang dibuat oleh ekonom City.
Baca juga: Tagihan Utang Listrik Membengkak, Calon PM Inggris Janji Potong Tagihan Energi
Tekanan terhadap masyarakat dan bisnis di Inggris bakalan lebih parah lagi karena diperkirakan inflasi belum akan mereda.
Pada muslim gugur nanti bakalan ada kenaikan tagihan listrik yang diperkirakan akan mendongkrak harga kebutuhan lainnya.
Bahkan Bank of England mengatakan, kenaikan itu akan mendorong inflasi di atas 13 persen dan memicu resesi panjang karena keluarga mengendalikan pengeluaran mereka.