Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permodalan masih menjadi tantangan bagi pelaku usaha mikro. Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) berupaya memberikan perhatian melalui bantuan permodalan dalam bentuk hibah.
"Sejak dijalankan tahun 2016 jumlah perempuan yang mendapatkan bantuan permodalan telah mencapai 6.500 orang," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPLIPI Indah Suryadharma Ali di acara penyerahan bantuan modal untuk 400 perempuan pelaku UMKM di Jakarta belum lama ini.
"Melalui pemberian bantuan modal ke pedagang kecil, asongan dan rumahan, diharapkan mereka terbantu untuk memantapkan usahanya dan ada peningkatan pemasukan yang secara tidak langsung dapat menambah kesejahteraan keluarga," katanya.
Dikatakannya, bantuan modal yang diberikan memang nilainya tidak besar karena kebutuhan permodalan mereka memang kecil.
"Dengan Rp 200 Ribu hingga Rp 300 ribu untuk modal yang dikelola, seharinya mereka bisa mendapatkan untung antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, yang merupakan pemasukan untuk biaya rumah tangga sehari-hari sehingga bantuan modal dari PPLIPI, bisa menjadi tambahan yang sangat membantu usaha mereka," katanya.
Baca juga: CORE: BUMN Perlu Menggandeng Pengusaha Ultra Mikro Biar UMKM Naik Kelas
Umumnya dengan bantuan tambahan modal dari PPLIPI, mereka bisa langsung menambah jumlah jualannya, atau menambah variasi dagangan.
Sejak awal diluncurkan, program ini difokuskan untuk membantu para pedagang kecil yang umumnya belum bank minded, atau yang sulit mendapat akses ke lembaga keuangan, bank maupun non bank untuk mengembangkan usahanya.
Baca juga: Ikuti Pelatihan PNM, Wanita Ultra Mikro Dapat NIB dan Jadi Merchant Grab di Makassar
"Meski berbentuk hibah, secara berkala PPLIPI memonitor aktivitas usaha mereka, dan sesekali bantuan modal ini dialokasikan untuk insentif bagi para pedagang yang secara nyata menunjukkan peningkatan usahanya, setelah mendapatkan bantuan modal dari PPLIPI," katanya.