TRIBUNNEWS.COM - Pelaku UMKM di Indonesia makin menunjukkan tajinya dalam mengembangkan bisnis. Salah satunya adalah Radita Riyanawati, pemilik Kios Mb Radita di Pasar Legi, Solo yang berhasil mentransformasikan bisnis ‘grabadan’-nya dengan integrasi teknologi.
Radita adalah salah satu pelaku UMKM yang memutuskan menjadi mitra merchant GrabMart untuk menjangkau konsumen lebih luas.
Dalam menjalankan usahanya, Radita menjual aneka bahan pangan kering seperti aneka kerupuk dan mie. Merintis usahanya sejak Januari 2022, Radita memilih berjualan bahan pangan lantaran produknya yang tahan lama dan memiliki risiko yang lebih sedikit meskipun penghasilan yang didapat tidak sebanyak usaha yang digelutinya sebelum ini.
Radita menuturkan bahwa sebelum membuka kiosnya, dirinya berjualan kupat tahu di pasar Legi.
“Waktu itu, Pasar Legi sempat mengalami kebakaran, setelah itu pasarnya dibangun ulang alias renovasi. Saya diminta untuk melanjutkan kios milik Kakung saya, karena beliau sudah tidak berjualan lagi dan akhirnya saya memutuskan untuk mengganti jenis usaha, dan membuka kios grabadan ini,” ujarnya.
Saat itu, dirinya memiliki modal sebesar Rp50 juta yang diperoleh dari KUR (Kredit Usaha Rakyat). Untuk menambah penghasilan, ia menerapkan strategi berjualan dengan menambah variasi barang yang dijual, seperti gula, minyak, kecap, dan teh.
“Hal itu saya lakukan karena kalau saya hanya menunggu hasil berjualan dari grabadan saja di pasar, hasilnya atau pendapatan yang saya kantongi tidak maksimal,” tutur Radita.
Meski begitu, berkat geliat wirausaha yang tumbuh dalam dirinya, ia menjadi tergerak untuk tetap mengembangkan kios tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada.
Menjadi mitra merchant GrabMart Pasar
Radita memilih untuk bergabung menjadi mitra merchant GrabMart Pasar. Saat itu, ia melihat peluang berjualan di Pasar Legi yang masih belum menjanjikan. Sedangkan, peluang yang ditawarkan oleh GrabMart untuk meningkatkan pendapatan dirasa dapat membantu memperluas jangkauan konsumen baru.
“Berhubung Pasar Legi ini masih baru, jadi peminatnya juga masih sedikit, jadi saya memutuskan untuk bergabung dengan GrabMart Pasar. Siapa sangka, yang awalnya hanya iseng bergabung, malah bikin omzet saya alhamdulillah meningkat drastis,” ujarnya.
Dengan menjadi mitra merchant GrabMart Pasar, Radita tak menyangka bahwa berjualan di pasar dapat menjangkau lebih banyak pembeli dari sebelumnya. Apalagi, usahanya kini jauh lebih mudah diakses melalui layanan GrabMart di aplikasi Grab.
“Usaha saya lebih dikenal banyak orang. Kadang suka ada pembeli bilang ini Mba Radita yang ada di GrabMart ya? Sejak saya berjualan lewat online banyak dikenal sama orang, konsumennya makin luas lagi," tuturnya.
Peningkatan omzet drastis hanya dalam sebulan
Bercerita soal pendapatan, Radita mengungkapkan bahwa kiosnya memiliki pendapatan yang tak menentu sebelum bergabung dengan GrabMart Pasar.
Mulanya, ia hanya mampu mengantongi Rp200 ribu, namun dalam waktu sebulan setelah menjadi mitra merchant, pendapatannya meningkat drastis ke Rp7 juta.
Bahkan, yang tak kalah mengejutkan, ia mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi Rp31 juta di bulan April bersamaan dengan bulan Ramadan.