Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melangsungkan Kick Off Certification of Tourism Human Resources and Competency-Based Standards.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kedua program tersebut merupakan program unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, yang menggunakan Dana Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) dari World Bank.
Untuk target program Sertifikasi di tahun 2022 berjumlah 18.000 orang, sementara tahun 2023 berjumlah 27.000 orang. Total semuanya berjumlah 45.000 orang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada rentang waktu September hingga Desember 2022 di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas yang sudah ditentukan.
Baca juga: Cerita Pertemuan One dengan Dugong Mawar Hingga Buka Objek Wisata Pengamatan Dugong di Teluk Kabola
Adapun 6 DPP yang menjadi lokasi adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Lombok (Nusa Tenggara Barat), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Yogyakarta dan Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).
Menurut Sandi, kegiatan ini merupakan bagian dari berbagai program Kemenparekraf untuk Percepatan Pemulihan dan Peningkatan Produktivitas Sektor Parekraf melalui Upskilling (peningkatan kompetensi), Reskilling (penguatan kompetensi), dan New Skilling (penambahan kompetensi baru).
“Hal ini diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan peluang usaha bagi SDM Parekraf yang berkompeten dan berkelanjutan,” ucap Menteri Sandi di Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center Jakarta, Jumat (3/9/2022).
Dirinya melanjutkan, program ini juga bentuk penerapan strategi utama Kemenparekraf, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Maka dari itu, Kemenparekraf bekerjasama dengan Bank Dunia melaksanakan Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) atau yang menggunakan Dana PHLN.
Menparekraf yakin sektor Parekraf berpotensi untuk menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Sementara itu, Direktur Standardisasi Kompetensi Kemenparekraf Titik Lestari mengatakan, kegiatan Kick-Off ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Program Pengembangan dan Pengakuan Kompetensi SDM Pariwisata.
Hal ini bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata, dengan bukti kompetensi berupa sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di Kawasan 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
“Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata diantaranya bertujuan untuk memfasilitasi calon tenaga kerja/tenaga kerja pariwisata untuk mendapatkan sertifikat kompetensi melalui suatu uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terakreditasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” ucap Titik.
“Inisiasi ini juga untuk mempercepat pengakuan industri pariwisata terhadap tenaga kerja pariwisata bersertifikat,” pungkasnya.