Agus menilai keputusan pemerintah mengalihkan subsidi BBM ke BLT sangat wajar.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan dana untuk tetap menjaga daya belinya terutama membeli kebutuhan pokok.
"Pada prinsipnya negara berkewajiban menjaga agar inflasi tidak melambung tinggi dan daya beli masyarakat tetap kuat," kata Agus.
Dirinya menilai subsidi BBM selama ini tidak tepat sasaran.
“Kita bisa lihat di hampir semua SPBU, banyak mobil mewah yang mengisi BBM bersubsidi sehingga dapat dikatakan bahwa selama ini subsidi tidak tepat sasaran," katanya.
Diketahui Bansos subsidi BBM yang akan diberikan kepada masyarakat ditaksir senilai Rp24,17 triliun, menyasar 16 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta.
Bansos berbentuk BLT itu akan diberikan kepada masyarakat terdampak yang membutuhkan.
(*)