Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kimia Farma Diagnostika, anak usaha PT Kimia Farma Tbk memperluas bisnis di bidang gaya hidup dengan menggandeng partner baru The Aesthetics Skin.
Kedua perusahaan selanjutnya mengembangkan layanan kesehatan berupa saja jasa konsultasi hingga penanganan terapi obesitas dengan metode diet yang aman dengan melibatkan pengawasan dari dokter ahli.
Kesepakatan kerjasama kedua perusahaan dilakukan oleh Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, drg. Ardhy Nugrahanto Wokas, MSc PH, MSc HM, PhD, DIC,MCSO bersama founder The Aesthetics Skin, dr. Ariana Suryadewi Soejanto, M. Biomed (AAM) di Jakarta, Kamis, 2 September 2022.
"Kerjasama ini merupakan komitmen kami dari BUMN untuk memberikan layanan kepada masyarakat.
Kasus obesitas menyebabkan banyak penyakit seperti kardiovaskular. Kita akan banyak lakukan proses berdasar kondisi pasien," ujar drg. Ardhy Nugrahanto.
Baca juga: Perluas Basis Pasar Produk Personal Care, Kimia Farma Apotek Gandeng VICI
Dia menjelaskan, treatment yang diberikan pada setiap pasien berbeda berdasarkan hasil assesment. Sejauh ini belum ada kompetitor yang memiliki program ini," ujarnya.
Dia menambahkan, kerjasama ini akan memperkuat sekaligus memperluas bisnis Grup Kimia Farma di bidang kesehatan.
Grup Kimia Farma saat ini mengelola 420 klinik dengan 87 laboratorium di seluruh Indonesia. "Dengan fasilitas sebanyak itu kita bisa menjangkau lebih banyak masyarakat, tidak hanya di kota besar tapi juga daerah lain," ujarnya.
Dia optimistis bisnis layanan terapi obesitas ini akan diminati masyarakat luas karena berdasar pengalaman Kimia Farma Diagnostika selama ini pihaknya banyak menangani klien dari berbagai daerah yang rela datang ke Jakarta untuk menjalani treatment kesehatan dan kecantikan.
"Customer kami selama ini banyak datang jauh jauh dari daerah seperti Kalimantan dan Sulawesi untuk mendapatkan treatment di kami.
Kita selama ini punya layanan Mars & venus dan ke depan akan kita kembangkan untuk menjawab tantangan di masyarakat," kata drg. Ardhy Nugrahanto.
Data Kementerian Kesehatan di awal 2022 menyatakan, satu dari tiga orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan satu dari lima anak berusia 5 hingga 12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Baca juga: Izin Pengunaan Darurat Dirilis Dalam Waktu Dekat, Bio Farma Siap Produksi 20 Juta Vaksin IndoVac
Menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat menjadi cara paling sederhana untuk menanggulangi isu obesitas ini, namun harus diakui pada banyak kasus, perlu penanganan yang lebih terarah dengan bantuan dari professional.