Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Qatar Airways membawa pulang hadiah utama dalam ajang Skytrax World Airline Awards 2022 sebagai maskapai terbaik di dunia.
Sedangkan Singapore Airlines menempati posisi kedua, lalu Emirates berada pada urutan ketiga diantara maskapai terbaik dunia yang diberi peringkat oleh Skytrax.
Perlu diketahui, Skytrax merupakan situs ulasan dan peringkat maskapai serta bandara yang berbasis di Inggris.
Dikutip dari laman www.prestigeonline.com, Kamis (29/9/2022), ini adalah rekor ke-7 kalinya Qatar Airways menduduki puncak daftar maskapai penerbangan terbaik dunia versi Skytrax.
Baca juga: 10 Bandara Terbaik di Dunia 2022 Versi SkyTrax, Negara Asia Masih Mendominasi
Sebelumnya, maskapai ini juga menduduki puncak daftar serupa oleh AirlineRatings.com pada Juli 2022.
Kemenangan untuk maskapai ini diraih saat negara itu bersiap-siap untuk menyambut membanjirnya pengunjung internasional untuk Piala Dunia FIFA yang akan diadakan mulai November hingga Desember 2022.
Skytrax World Airline Awards 2022 yang dimulai pada 1999, selama ini dianggap sebagai 'Piala Oscar industri penerbangan'.
Penghargaan tahunan edisi 2022 itu diumumkan pada acara tatap muka di London, Inggris.
Sebanyak lebih dari 350 maskapai dinilai berdasarkan lebih dari 14 juta survey pelanggan yang dikumpulkan dari 100 negara pada periode September 2021 hingga Agustus 2022.
Qatar Airways meraih total 9 penghargaan pada ajang tersebut, termasuk 'Best Business Class' dan 'Best Business Class Lounge Dining'.
Dalam siaran persnya, Kepala Eksekutif Grup Qatar Airways, Akbar Al Baker mengatakan bahwa 'dinobatkan sebagai Maskapai Terbaik Dunia' selama ini memang menjadi fokus utama sejak Qatar Airways didirikan.
"Namun untuk memenangkannya hingga ke-7 kalinya dan mengambil 3 penghargaan tambahan adalah bukti kerja keras dari karyawan kami yang luar biasa," kata Al Baker.
Sementara itu CEO Skytrax, Edward Plaisted mengatakan bahwa Qatar Airways merupakan maskapai terbesar yang terbang secara konsisten selama pandemi virus corona (Covid-19).