Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shell sebagai penyedia Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berbadan usaha swasta meluncurkan Scenarios Sketch Indonesia (Indonesia Sketch) berjudul "Transisi menuju masa depan energi yang berkesinambungan dan inklusif" di Jakarta.
Laporan ini memaparkan peta jalan yang dapat ditempuh Indonesia untuk mencapai target net-zero emissions (NZE) di tahun 2060.
Chief Economist Shell kata Dr Mallika Ishwaran mengatakan Indonesia perlu mengubah sistem energi dan penggunaan lahan (land use) secara mendasar.
Baca juga: Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR: Pertalite Rp 10.000 dan BP90 Rp 14.890
Hal ini harus dilakukan dengan tetap memastikan pasokan energi yang terjangkau dan aman untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi selama transisi.
“Peta jalan untuk mencapai target net-zero emissions di Indonesia akan membutuhkan kerja sama signifikan antara pemerintah dan badan usaha agar aspirasi pada tahun 2060 tersebut dapat terwujud,” kata Mallika saat peluncuran, Kamis (29/9/2022).
“Sebagai contoh, pengembangan pasokan biofuel generasi kedua dan termutakhir dalam jangka panjang akan sangat penting untuk meminimalkan dampak pada produksi pangan dan lingkungan yang lebih luas. Hal ini juga akan mendukung transformasi sektor penggunaan lahan Indonesia dari net contributor emisi gas rumah kaca menjadi sumber emisi net-negative," sambungnya.
Di Indonesia, sektor energi telah diidentifikasi sebagai penyumbang utama emisi kedua setelah pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya.
Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan Vivo di Indonesia
Peta jalan dekarbonisasi untuk perekonomian dan industri Indonesia diuraikan dalam Indonesia Sketch, dimana melibatkan adopsi dan implementasi elektron rendah karbon (low-carbon electrons) yang lebih besar dan solusi energi rendah karbon (low-carbon energy solutions) seperti bioenergi.
Pada bioenergi, biofuel dapat mencapai hingga 60 persen dari keseluruhan bahan bakar cair, untuk menggantikan minyak dalam jumlah besar dan untuk mendukung dekarbonisasi sektor yang sulit untuk dielektrifikasi seperti sektor penerbangan dan industri kimia.
Indonesia Sketch juga membahas mengenai percepatan elektrifikasi, perkembangan berkelanjutan dalam peningkatan efisiensi energi, serta penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) sebagai tindakan utama yang perlu dilakukan.
Penerapan solusi CCS akan menjadi kunci untuk mendekarbonisasi emisi yang paling mahal dan paling sulit untuk dikurangi.
Investasi dalam solusi energi rendah karbon ini juga akan menghasilkan efek pengganda ekonomi, yang pada dasarnya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Ingrid Siburian mengatakan, sebagai salah satu produsen dan konsumen energi terbesar, Indonesia dapat mendorong upaya dekarbonisasi yang komprehensif untuk mendukung aspirasi pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
“Sebagai investor di sektor energi di Indonesia, dan sejalan dengan strategi Powering Progress kami, Shell berkomitmen untuk menjadi mitra yang berperan aktif dalam perjalanan transformasi energi Indonesia. Peluncuran Indonesia Sketch merupakan wujud nyata kontribusi Shell dalam diskusi yang sedang berlangsung mengenai masa depan ekosistem energi di Indonesia,” kata Ingrid.