News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Resesi? Dunia Gelap yang Mengancam Tahun 2023

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apa itu resesi? Penjelasan hingga cara memulihkan ekonomi dari Bank Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Simak mengenai pengertian resesi global.

Akhir-akhir ini kata resesi banyak dicari oleh masyarakat.

Hal itu berkaitan dengan ancaman akan terjadi resesi global 2023, tahun depan.

Melansir laman TribunBali, ancaman resesi global 2023 ini disampaikan oleh Akademisi Ekonomi Universitas Udayana, Prof. Wayan Suartana.

“Negara-negara di Eropa banyak menghadapi masalah yang serius sepeti harga energi dan makanan naik. Berarti dunia menghadapi dua cobaan yang berdampak luas bagi kehidupan ekonomi. Pertama, tentu saja Pandemi dan Kedua, eskalasi krisis Rusia-Ukrania,” kata Prof. Wayan.

Baca juga: 3 Kemampuan Ini Paling Diperlukan Selama Resesi 2023, Salah Satunya Skill Investasi

Saat ekonomi dunia secara penuh terinterdepensi, saat itu juga dunia ini mengalami tantangan.

Inflasi akan naik dan harus siap untuk bangkit menghadapi ketidakpastian dunia.

Lantas apa itu resesi global?

Hingga tahun 2020, resesi pernah terjadi hingga empat kali sejak perang dunia ke-2.

Resesi global itu terjadi pada tahun 1975, 1982, 1991, dan 2009.

Namun, pada tahun 2020 resesi global dijuluki Great Lockdown yang saat ini terjadi wabah Covid19.

Dikutip dari Investopedia.com, resesi global merupakan penurunan ekonomi yang berkepanjangan di seluruh dunia.

Resesi global ini bisa disebabkan oleh hubungan perdagangan dan sistem keuangan Internasional.

Dampak dari resesi ini dapat terjadi di satu negara ke negara lain.

Baca juga: Cara Menghadapi Resesi 2023: Kelola Keuangan dan Pengeluaran hingga Upgrade Skill

Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi resesi global yang juga penurunan produk domestik bruto (PDB) perkapita di dunia.

Menurut IMF, resesi ini bertepatan dengan melemahnya makroekonomi seperti perdagangan, arus modal, dan lapangan kerja di dunia ini.

Makroekonomi berkurang menjadi indikator resesi akan terjadi.

Sebagai contoh, resesi global pernah terjadi antara tahun 2007 dan 2009.

Perdagangan dunia mengalami penurunan lebih dari 15 persen antara tahun 2008 dan 2009.

Dengan ancaman resesi global saat ini, mungkin Bank Indonesia (BI) bisa menerapkan kembali langkah-langkah pemulihan ekonomi seperti saat pandemi

Berikut langkah BI memulihkan ekonomi

Melansir BI.go.id, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan BI7 DRR sebanyak 3 kali.

BI menurunkan dari sebelumnya 5.00 persen menjadi 4.75 persen pada Februari 2020, kemudian diturunkan menajdiu 4.50 persen pada bulan Mei 2020 dan terakhir menjadi 4.25% pada Juni 2020.

1. Melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

2. Bank Indonesia melalukan penguatan sinergi ekspansi moneter yang didukungstimulus fiksal pemerintah.

3. Bank Indonesia memperkuat koordinasi langkah dan kebijakan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

4. Mempercepat digitalisasisistem pembayaran untuk mengimplementasi ekonomi dan keuangan digital melalui perbankan dan teknologi finansial.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)(TribunBali.com/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini