News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jumlah Emiten di BEI Capai Rekor, Penambahannya Terbesar Se-ASEAN

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memprediksi jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir 2022 ini bakalan menembus rekor.

Hingga 4 Agustus 2022 lalu tercatat sebanyak 800 perusahaan terbuka yang tercatat di BEI.

Sedangkan pada 2022 lalu sudah ada 44 perusahaan baru yang telah elantai di BEI.

Mahendra Siregar mengatakan, jumlah perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) ini akan terus bertambah.

Bahkan akan mencapai rekor tertinggi di tahun ini.

Baca juga: IHSG Selasa Pagi Dibuka Langsung Rontok 0,84 Persen ke 6.975

"Jumlah perusahaan yang akan menawarkan sahamnya di bursa akan mencapai rekor sih," ujarnya kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

Kendati demikian, dia tidak dapat memprediksi berapa besaran dana yang akan digalang saat penawaran umum perdana (IPO) hingga akhir 2022.

Sebab hal ini tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di BEI.

"Tergantung dari perusahaan-perusahaan tadi dalam mencapai targetnya ya, tapi bahwa jumlah mereka terbesar dan menunjukkan optimisme terhadap perekonomian Indonesia dan juga terhadap pasar modal itu sendiri yang penting saya rasa," ucapnya.

Seiring dengan bertambahnya emiten di BEI, jumlah investor pasar modal juga terus bertambah di tahun ini.

Dikutip dari laman ojk.go.id, hingga akhir April 2022, secara nasional jumlah investor ritel di Pasar Modal telah mencapai 8,62 juta atau telah meningkat sebesar 15,11 persen (ytd) dibandingkan posisi 30 Desember 2021.

Pertumbuhan jumlah investor ritel ini masih didominasi oleh kaum milenial atau usia di bawah 30 tahun sebesar 60,29 persen dari keseluruhan jumlah investor.

"Peningkatan investor juga terjaga dan tahun ini nampaknya jumlah investor di pasar modal akan mencapai rekor tertinggi," kata Mahendra saat acara Investor Daily Summit 2022 di JCC, Selasa.

Terbanyak di ASEAN

Indonesia menjadi bursa yang paling banyak mencatatkan IPO dibanding negara di kawasan ASEAN, selama 4 tahun berturut-turut.

Baca juga: IHSG Diprediksi Bergerak ke Zona Merah, Perhatikan Beberapa Saham Ini

Data BEI menunjukan, sejak 2018-2021 Indonesia selalu mengungguli Thailand serta Singapura dalam pencatatan perusahaan baru di bursa efek.

Tercatat pada 2018 terdapat 53 perusahaan baru di BEI, pada 2019 terdapat 54 perusahaan, pada 2020 terdapat 50 perusahaan, dan pada 2021 sebanyak 55 perusahaan.

Adapun pada paruh pertama 2022, Indonesia juga masih menjadi negara dengan IPO tertinggi di ASEAN, dengan 22 perusahaan tercatat sebagai emiten baru.

Jumlah tersebut mengungguli Thailand dengan 13 perusahaan dan Singapura dengan 6 perusahaan.

"Jika dibandingkan bursa ASEAN lainnya, Indonesia masih menjadi bursa dengan IPO terbanyak di ASEAN dalam 4 tahun berturut-turut sejak 2018," ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam rangkaian acara HUT Pasar Modal ke-45, Rabu (10/8/2022).

Jika dilihat dari persentase pertumbuhan perusahaan IPO, Indonesia juga menjadi jawara di kawasan ASEAN, dengan pertumbuhan sebesar 39 persen sejak 2017 hingga paruh pertama pertama 2022.

Dengan terus bertambahnya jumlah IPO, Iman melaporkan, terhitung sampai dengan 10 Agustus 2022 sudah terdapat 804 perusahaan yang tercatat di BEI.

Baca juga: Ikuti Bursa Regional, IHSG Berada Zona Merah pada Awal Perdagangan

Dalam waktu dekat, jumlah ini akan kembali bertambah, seiring dengan sudah adanya sejumlah perusahaan yang berada dalam pipeline IPO.

"Saat ini di pipeline ada sekitar 28 lagi yang sedang proses," kata dia.

Meskipun terus bertambah, Iman menilai, BEI menghadapi tantangan terkait kualitas perusahaan.

Menurutnya, kualitas perusahaan yang baik menjadi penting untuk dapat menggalang pendanaan yang maksimal di pasar modal.

"Kita tidak hanya berbicara tentang quantity, tapi juga bagaimana tantangan kita ke depan memperoleh kualitas-kualitas yang bisa memperoleh kinerja yang baik untuk pasar modal fund raising ke depannya," ucap dia. (Isna Rifka Sri Rahayu/Akhdi Martin Pratama/Rully R. Ramli/Aprillia Ika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini