"Tahun lalu industri pengolahan memberikan kontribusi mencapai 17,34 persen dari PDB di kuartal II 2021," pungkasnya.
Baca juga: Anggota Polresta Malang Sujud Minta Maaf, Pengamat: Tanda Kurang Pemahaman Manajemen Isu dan Krisis
Revitalisasi Manufaktur
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan untuk menyongsong visi misi Indonesia emas tahun 2045 harus ada upaya konkret.
Menurut Agus, satu di antaranya adalah revitalisasi manufaktur dan dapat diwujudkan melalui program making Indonesia 4.0.
"Ini merupakan program transformasi ekonomi dengan aspirasi menjadi negara 10 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030," ucap Agus.
Menperin mendorong agar kontribusi ekspor netto terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 10 persen atau dikembalikan pada posisi tahun 2000.
Dia juga meyakini making Indonesia 4.0 hanya dapat terwujud jika produktivitas terhadap biaya ditingkatkan dua kali lipat dan riset and development (R&D) harus berkontribusi dua persen terhadap PDB.
"Pelaku usaha pun mau tidak mau harus mengakselerasi adopsi teknologi pada berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan e-commerce," tukasnya.
Menperin menilai masih banyak perusahaan yang menggunakan teknologi lawas, cenderung tidak efisien bahkan mengakibatkan pencemaran limbah.
Kendalanya tidak jauh karena pembiayaan sehingga pelaku usaha tidak mudah untuk beralih ke peralatan fabrikasi hijau.
"Memang diperlukan insentif agar transformasi ke industri hijau bisa terwujud, ini menjadi tantangan ke depan," imbuh Menteri Agus. (Tribun Network/Reynas Abdila)