Ia menyebutkan jika Indonesia memiliki potensi pasar muslim dan modest fesyen sangat besar.
Setidaknya ada dua hal yang menjadi keyakinan bahwa Indonesia mampu berkiprah lebih besar lagi.
Pertama, populasi muslim dunia setara 25 persen total populasi dunia. Pada 2060, jumlahnya diprediksi meningkat menjadi 30 persen populasi global.
Kedua, daya beli produk modest fashion meningkat 6,1 persen dalam 4 tahun terakhir dan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah konsumen atau populasi.
Kegiatan JMFW menjadi salah satu bentuk komitmen untuk mendorong merek fesyen muslim dari seluruh Indonesia untuk bisa menembus pasar ekspor.
Selain itu, JMFW kini menjadi ekosistem baru yang melibatkan peran akademisi untuk mengembangkan talenta baru yang kompeten untuk menghasilkan karya sesuai selera pasar.
National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma, Indonesia tidak hanya mampu menginspirasi dunia, tetapi juga dapat menguasai pasar global dengan potensi keragaman budaya, kearifan lokal, serta sumber daya manusia (SDM) yang kita miliki.
"Beragam kain tradisional menjadi sumber kreativitas bagi para desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Inilah yang menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia,” papar Ali.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Pakaian Asal Batak Ulos Lewat Gelaran Fashion Show
Sebagai informasi, kegiatan JMFW tahun ini terdiri atas pagelaran busana (fashion show), pameran dagang (trade show) dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching).