Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai perusahaan yang bergerak di industri petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk berkomitmen untuk menerapkan konsep sirkular ekonomi dalam bisnisnya.
Direktur Legal, External Affairs dan Circular Economy PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk. Edi Rivai, mengatakan perusahaan berkomitmen untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar, dengan didukung prinsip triple bottom line (Planet, People, Profit) dan melalui strategi Environment, Social and Governance (ESG).
"Bagi kami, untuk memulai perjalanan bisnis berkelanjutan, berarti kami terus meningkatkan kinerja dan menciptakan kehidupan yang harmonis dengan masyarakat sekitar dan lingkungan," tutur Edi dalam keterangan resmi Kementerian Perindustrian, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Kelola Sampah dengan Konsep Ekonomi Sirkular, Chandra Asri Hasilkan BBM dengan Sistem Pirolisis
Upaya penerapan ekonomi sirkular dari Chandra Asri diantaranya melalui kampanye #NabungSampahPlastik untuk internal karyawan.
Dalam kampanye ini, karyawan diajak untuk memilah sampah dari rumah dan menerima nilai ekonomi dari sampah terpilah yang mereka setorkan.
"Kampanye akan berjalan selama satu tahun dan akumulasi sampah yang berhasil dikumpulkan akan diumumkan pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023," terang Edi.
Upaya lainnya, meningkatkan kualitas stabiltas jalan hingga 40 persen dengan menggunakan 4-6 persen sampah kantong belanja plastik ke dalam campuran aspal.
"Targetnya bisa mencapai 100 KM di 2023. Inisiatif ini sejalan dengan Kepres No. 83 tahun 2018," imbuhnya.
Baca juga: Penerapan Ekonomi Sirkular dengan Konsep 5R di Industri Petrokimia Terus Digaungkan
Chanra Asri juga mendukung program Jakarta Recycle Center (JRC) di wilayah Pesanggrahan, dengan menyediakan kantong plastik pemisahan sampah dan memberikan materi edukasi untuk meminimalkan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Ditargetkan untuk mengumpulkan dari 200,000 rumah dengan potensi sampah yang diolah mencapai 48.000 tons pada 2023.
Selain itu, Chandra Asri telah membangun Industri Pengelolaan Sampah Terpadu Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) di Cilegon.
Fasilitas ini memiliki kapasitas hingga 8.000 kg sampah plastik per bulan dan mengoperasikan mesin pirolisis dengan kapasitas 100 kg per-batch.
"Mesin pirolisis mengolah sampah plastik menjadi BBM Plas yang dapat digunakan kembali oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari," ungkap Edi.
Berikutnya, membuat program SAGARA, yakni kolaborasi antara Chandra Asri dan nelayan di wilayah Anyer, Kabupaten Serang untuk mengumpulkan sampah plastik di lautan melalui ekonomi sirkular dan pengembangan masyarakat.
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Sirkular, KLHK: Aturan Volume Minimal 1 Liter Wajib dan Bukan Anjuran
Chandra Asri memperbesar cakupan wilayah untuk mengumpulkan sampah plastik dari masyarakat pesisir untuk mencegah sampah plastik masuk ke laut, dengan kolaborasi bersama Bank Sampah Digital (BSD).
Hasil sampah plastik yang terkumpul akan dikonversikan menjadi tabungan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari.
"Sampah plastik bernilai rendah akan dikelola melalui sistem pirolisis di IPST ASARI dan hasilnya akan digunakan untuk keperluan masyarakat dan nelayan," jelasnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) Fajar Budiono, menyampaikan pemerintah perlu memberikan insentif kepada industri yang menerapkan ekonomi sirkular guna mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan mengatasi peningkatan limbah sampah di dalam negeri.
"Kegiatan ekonomi sirkular bisa membantu pemerintah dalam mencegah peningkatan impor bahan baku petrokimia serta bisa mengurangi limbah sampah," ucap Fajar.