Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara seharusnya sudah memasuki tahapan pembangunan pada tahun ini.
Namun kabarnya, pengembangan proyek strategis nasional tersebut masih kesulitan untuk mendapatkan investor, khususnya pihak swasta.
Padahal, Pemerintah telah mengungkapkan bakal memberikan sejumlah insentif fiskal maupun nonfiskal bagi pihak swasta yang akan berinvestasi.
Insentif itu pun dijanjikan lebih besar dibandingkan untuk investor pengembangan lainnya, sehingga pembangunan di IKN akan lebih diminati.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 4 Skenario Pemindahan ASN ke IKN Nusantara
Ekonom Senior sekaligus Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan, proyek IKN dinilai sangat menjanjikan dan terdapat banyak peluang investasi yang menarik.
Namun pada tahap awal, memang tidak bisa mengharapkan investor swasta untuk bergerak masuk terlebih dahulu.
"Periode awal memang membutuhkan investasi Pemerintah, khususnya untuk membangun infrastruktur dasar dan gedung-gedung Pemerintahan," ucap Piter saat dihubungi Tribunnews, Senin (24/10/2022).
"Saya tidak melihat investor (swasta) ragu-ragu. Tapi investor pasti menunggu bagaimana pemerintah menyelesaikan tahapan awal pembangunan IKN," sambungnya.
Pada dasarnya, Piter mendukung penuh proyek IKN, namun dirinya sangat tidak sependapat dengan adanya langkah-langkah Pemerintah yang membujuk investor dengan berbagai insentif.
Justru menurut Piter, pemberian keringanan ini bakal memunculkan sentimen negatif terutama bagi kelompok yang menentang pembangunan IKN.
Semua keringanan dan fasilitas ini seperti membuktikan program IKN tidak menarik bagi investor, karena proyek itu kosong atau tidak bernilai.
Baca juga: Jokowi Sebut UU IKN Disetujui 93 Persen Fraksi di DPR: Kalau Belum Yakin, Kurang Apa Lagi?
"Saya menyayangkan sekali. Saya selalu mengatakan Pemerintah harus percaya diri, IKN itu adalah investasi yg menarik.
Pemerintah sekarang seharusnya fokus saja membangun infrastruktur dasar membangun gedung-gedung pemerintah," papar Piter.
"Kemudian memberikan keyakinan bahwa proyek ini akan berlanjut, proyek ini menguntungkan.
Dengan demikian investor akan datang dengan sendirinya tanpa harus iming-iming fasilitas yang berlebihan," pungkasnya.